Usai Air Mancur Menari, Dibangun Taman Bermain Anak Anggarannya Rp 6 Miliar

0

WAJAH Taman Kamboja terus dipermak. Tak cukup hanya dihiasi air mancur menari senilai Rp 5,4 miliar, taman yang diplot sebagai ruang terbuka hijau (RTH) ramah anak ini kembali akan dikembangkan Pemkot Banjarmasin.

MELALUI Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin yang dulu bernama Dinas Kebersihan dan Pertamanan itu telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 6 miliar dalam APBD tahun 2019 untuk pengembangan Taman Kamboja.

Kepala DLH Kota Banjarmasin Mukhyar mengungkapkan alokasi dana pengembangan Taman Kamboja sudah disetujui DPRD Banjarmasin masuk dalam APBD 2019 sebesar Rp 6 miliar.

BACA :  Dibangun Miliaran, Air Mancur Menari Bisa Dinikmati Tiap Akhir Pekan

“Sebenarnya, pembenahan Taman Kamboja beserta air mancur menari dianggarkan sekitar Rp 12 miliar pada APBD 2018 lalu. Namun, kami tak ingin kegiatan ini tak terlaksana pada anggaran tahun lalu, nanti masuk sisa lebih perhitungan anggaran (silpa),” kata Mukhyar.

Tak ingin dana jumbo itu tak terserap, Mukhyar mengatakan DLH Kota Banjarmasin memasukkan anggaran pembenahan Taman Kamboja ke dalam APBD tahun 2019, hingga muncul angka Rp 6 miliar.

BACA JUGA :  Banyak Bangun Taman, Ternyata Ruang Terbuka Hijau Banjarmasin Baru 3 Persen

Mukhyar hakkul yakin dengan anggaran yang digelontorkan sebanyak Rp 6 miliar ini, tentunya hasil yang ingin dicapai akan memuaskan. “Beda halnya jika dananya hanya Rp 300 juta, tentunya tidak maksimal,” ucapnya.

Diakui Mukhyar, untuk taman bermain anak di kawasan Taman Kamboja ini memang ada beberapa yang rusak, sengaja diperbaiki seadanya. Mengingat, DLH Kota Banjarmasin dengan kucuran dana segede itu berencana menggantinya dengan standar nasional Indonesia (SNI) pada tahun ini.

Menurut Mukhyar, taman bermain ini tidak lagi menggunakan bahan logam dan menggantinya dengan fiber, agar tidak membahayakan anak-anak. Apalagi,  beber dia, Banjarmasin kini menjelma sebagai daerah ramah anak. “Jadi mesti memiliki standar,” ucapnya.

BACA LAGI :  Ketika Keluarga Belanda Mencari Makam Leluhurnya di Eks Pekuburan Kamboja

Sekadar informasi, untuk mempermak wajah eks Pekuburan Nasrani Kamboja yang dibongkar era Walikota Sadjoko pada 1999, bahkan sempat jadi area penampungan pedagang Pasar Antasari sudah dimulai masa Walikota HA Yudhi Wahyuni.

Lahan kosong seluas 4, 2 hektare yang berada di koridor Jalan Anang Adenansi, Kelurahan Kertak Baru Ulu, Kecamatan Banjarmasin Tengah itu pada APBD 2010 disulap menjadi taman rekreasi. Biaya yang dikeluarkan di era Walikota HA Yudhi Wahyuni segede Rp 1,9 miliar.

Saat masih ditangani Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Banjarmasin, dibangun kolam yang berada di pusat taman senilai Rp 439 juta lebih lewat skema APBD 2013.

Teranyar adalah pembangunan air mancur menari yang menelan dana Rp 5,4 miliar, dari alokasi dana awalnya Rp 6 miliar dalam APBD Banjarmasin 2018 lalu.(jejakrekam)

 

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.