Waspada! Awal Januari, Kebakaran dan Puting Beliung Beruntun Landa Banjarmasin

0

MUSIBAH  kebakaran beruntun melanda Banjarmasin. Teranyar, pada Selasa (8/1/2019) dinihari, sekitar pukul 04.00 Wita, si jago merah mengamuk di Jalan Kelayan B Gang Sukaria Kelurahan Kelayan Timur, mengakibatkan satu rumah rusak sedang.

SEBELUMNYA pada Senin (7/1/2018) malam, sekitar pukul 23.15 Wita, tiga buah rumah terbakar di Jalan Keramat Gang Pandan Sari RT 11 RW 01, Kelurahan Sungai Bilu, Kecamatan Banjarmasin Timur.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, sepanjang awal Januari 2019, sedikitnya sudah ada 7 bencana yang dialami warga ibukota Provinsi Kalimantan Selatan.

Diawali kebakaran satu rumah di Jalan Sungai Baru tembusan Gang Darul Ulum RT 05 RW 01, Kelurahan Sungai Baru pada Selasa (1/1/2019) pukul 02.00 Wita.

Berlanjut amukan angin puting beliung yang melanda Kampung Gedang. Tepatnya pada Selasa (1/1/2019) sore, pukul 17.00 Wita di Jalan AES Nasution RT 05 RW 01 Nomor 8, Kelurahan Gedung.  Dari bencana ini, tercatat ada tiga buah rumah rusak sedang dengan korban 5 kepala keluarga (KK) dan 22 jiwa.

Besoknya, Rabu (2/1/2019) pukul 15.20 Wita, giliran satu buah rumah diterjang angin puting beliung di Jalan Kuin Selatan RT 08 RW 01, Kelurahan Kuin Cerucuk.

Hanya berjeda beberapa hari, lima buah rumah dilalap api di Kampung Melayu Laut, Kelurahan Melayu RT 05, dekat SDN Kampung Melayu 7 hingga 22 jiwa harus kehilangan tempat. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (5/1/2019) sekira pukul 09.30 Wita.

Tak berselang lama, Minggu (6/1/2019) malam, pukul 22.45 Wita, warga Gang Sepakat di Jalan Teluk Tiram Nomor 19 RT 02 RW 01, Kelurahan Teluk Tiram, api kembali meludeskan sebuah rumah.

BACA :  Guru Zuhdi pun Ikut Memadamkan Kebakaran di Kampung Arab

Dari semua bencana yang beruntun itu, BPBD Kota Banjarmasin mencatat total kerugian mencapai Rp 752.750.000.Kepala BPBD Kota Banjarmasin Muhammad Hilmi mengimbau agar warga selalu waspada di tengah cuaca ekstrem yang melanda Banjarmasin. Terutama, terjangan angin puting beliung.

“Dari hasil penyelidikan, rata-rata rumah yang terbakar dalam musibah kebakaran adalah rumah-rumah tua. Penyebabnya, korsleting listrik atau arus pendek, sehingga membuat aliran listrik tidak beraturan lagi dan memercikan api,” ucap Muhammad Hilmi kepada jejakrekam.com, Selasa (8/1/2019).

Menurut Hilmi, dalam kelaikan kebanyakan instalasi listrik yang dipakai warga, terutama di rumah-rumah yang terbakar tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).

BACA JUGA :  Kebakaran di Panglima Batur, Si Jago Merah Hanguskan Langgar Bintang

“Ya, istilah PLN, instalasi listrik yang terpasang tidak SNI. Kami mengimbau agar masyarakat selalu berhati-hati, terutama saat meninggalkan rumah dalam keadaan kosong,” kata Hilmi.

Ia meminta agar penghuni rumah bisa mengecek kompor maupun aliran listrik agar bencana kebakaran bisa diantisipasi sejak dini.

“Jangan juga mencuri aliran listrik. Selama ini, rumah yang terbakar itu sebagian aliran listriknya dari rumah yang ada kilometernya. Sebagian lagi, kondisi rumah yang sudah tua, sehingga sangat rentan ketika ada korsleting listrik memicu kebakaran,” pungkas Hilmi.(jejakrekam)

 

Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.