Wacana Ruas Jalan Satu Arah Munculkan Polemik

0

KEMACETAN sudah menjadi pemandangan biasa di Banjarmasin, khususnya pada jam-jam sibuk. Saat ini, mencuat beberapa ruas jalan di Kota Seribu Sungai dijadikan satu arah.

SETELAH beberapa waktu lalu diujicoba di Jalan Veteran, Pemkot Banjarmasin pada 2019 ini, akan melaksanakan kebijakan lalulintas satu arah di Jalan Cemara, Saka Permai, dan Cendrawasih.

Ketua DPP Intakindo Kalsel Nanda Febriyan Pratamajaya memprediksi pemberlakuan kebijakan satu arah di sejumlah ruas jalan akan menimbulkan dampak positif dan negatif.

Menurutnya, jalan mempunyai kapasitas yang terbatas, andai volume kendaraan yang melintas melampaui kapasitas maka akan memunculkan kemacetan.

“Kapasitas jalan di Banjarmasin harus dievaluasi secara keseluruhan karena jaringan jalan adalah sebuah sistem,” kata alumnus Universitas Brawijaya ini.

BACA : Sering Macet, Jalan Cemara dan Veteran Dikaji Lagi agar Satu Arah

Baginya, pemberlakuan lalulintas satu arah akan menimbulkan dampak sekejap, namun tidak menyelesaikan keseluruhan masalah kesemrawutan lalulintas jika sistem lalulintas tidak dibenahi total.

“Pemberlakuan satu arah paling-paling hanya memindah simpul kemacetan. Di ruas jalan satu arah volume kendaraannya berkurang, namun berdampak ke ruas jalan lain,” ucapnya.

Selain itu, lanjutnya, kebijakan satu arah juga akan berdampak ekonomi, khususnya bagi pedagang di kawasan lalulintas satu arah.

“Jalanan di Banjarmasin harus dilihat sebagai sebuah sistem transportasi. Pemkot Banjarmasin sudah mempunyai masterplan jaringan jalan. Paling mendesak adalah mengevaluasi secara keseluruhan,” katanya.

“Dan yang tak kalah penting adalah membenahi transportasi massal di Banjarmasin, yang efektif dan efesien demi mengurai kemacetan,” ucapnya.

Anggota Komisi III DPRD Banjarmasin Elly Rahmah berpendapat pemberlakuan satu arah jangan langsung diterapkan, namun harus diujicoba guna mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan dalam mengurai kemacetan.

“Masyarakat akan bingung kalau tiba-tiba jalan satu arah, terlebih masyarakat sudah terbiasa dengan dua jalur jalan,” kata politisi PAN ini.

Baginya, sosialisasi perlu dilakukan oleh Dinas Perhubungan Banjarmasin agar tidak menimbulkan tanda tanya di tengah masyarakat. “Selain itu, alat pendukung lalulintas perlu dilengkapi, seperti rambu lalulintas dan marka jalan,” katanya.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.