Bersolek, Kini di Samping Museum Ada Kuliner Wasaka

0

PEMKOT Banjarmasin kembali menambah objek wisata baru di kawasan Museum Waja Sampai Kaputing (Wasaka), yang berada di bawah Jembatan Banua Anyar, Kelurahan Sungai Lulut, Sabtu (5/1/2019) sore. Berada di samping Museum Wasaka yang berbentuk rumah Banjar Bubungan tinggi, destinasi wisata kuliner dinamakan Kuliner Wasaka dan Mawarung Baimbai.

KULINER Wasaka dan Mawarung Baimbai merupakan tempat yang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Wasaka Baiman dan Kampung Banjar Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara.

Usai diresmikan, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan lokasi kuliner ini merupakan bagian dari pemerintah kota melalui Kecamatan Banjarmasin Utara untuk menata kawasan kuliner yang ada di kawasan Sungai Jingah.

“Sebelumnya, ada Mawarung Baimbai di Kampung Banjar Sungai Jingah. Sekarang kita jadikan satu dengan beberapa kawasan kuliner lainnya di sini,” ucap Ibnu Sina.

Mantan anggota DPRD Kalsel ini mengungkapkan kawasan ini sangat terbuka dan cukup refresentatif untuk dijadikan tempat-tempat kuliner ditambah dengan sarana parkir.

BACA :  Pro dan Kontra Bangun Toilet di Bawah Taman Vertikal Kuliner Baiman

Apalagi, menurut dia, kawasan di tepian Sungai Martapura itu termasuk dalam program peningkatan usaha keluarga di Kampung KB – Kampung Baiman.

“Ini sangat representatif. Di satu sisi parkir luas dan suasananya nyaman yang berdekatan dengan Museum Wasaka dan di pinggir sungai,” katanya.

Ibnu membeberkan di arena kuliner itu, barang yang dijual bervariasi. Mulai dari bakso, soto dan wadai. Bahkan, ada pula pedagang menjual kerajinan-kerajinan khas Banjar.

“Makanya, di sini kita kesempatan siapa pun yang ingin berusaha, termasuk wirausaha baru yang dibina Dinas Koperasi UMKM dan Dinas Pariwisata,” ujar Ibnu Sina.

Ia menyebut kehadiran kawasan kuliner ini bisa meningkatkan pendapatan para para pedagang. “Bahkan, angka kriminalitas juga akan menurun,” katanya.

Mantan Ketua DPW PKS Kalsel ini menerangkan, untuk sementara kawasan ini dibuka pada Sabtu atau akhir pekan. Tetapi, melalui Pokdarwis mengusahakan seminggu 3 kali diadakan hingga malam.

Lantas, apa upaya Pemkot Banjarmasin untuk tetap lestarikan kawasan kuliner baru ini? Ibnu menjawab, melalui dukungan dari Pokdarwis, lurah, RT dan RW, tentu wisata kuliner ini tidak akan pupus ditengah jalan dan bisa terkelola dengan baik.

BACA JUGA :  Banyak Pedagang KWK Baiman Bangkrut, Priyo Sebut Karena Hukum Bisnis Berlaku

“Kawasan ini telah dikelola kelompok sadar wisata yang dibina Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Mereka sudah diberikan pembekalan dan sudah studi banding ke beberapa tempat yang sudah berhasil sampai ke Pulau Jawa,” tutur Ibnu Sina.

Sementara itu, Ketua Pokdarwis Wasaka Baiman Hairani Nasri menyatakan, ada 26 pedagang gabungan dengan Pokdarwis Kampung Banjar dengan menjual 75 macam kuliner. Kawasan yang dulu arena permainan anak-anak yang sudah berkarat, tampak lebih asri dan terta. “Termasuk makanan dan wadai khas Banjar,” katanya.

Hairani berharap, kedepannya dalam penataannya akan terus dijaga kebersihan dan keamanannya. Ini mengingat, lahan yang berada di Kawasan Museum Wasaka ini merupakan milik Pemprov Kalsel.

Mantan Koordinator Pengawas SMP Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin ini memastikan akan menambah perangkat kuliner, berupa stand beserta payungnya.

“Kasihan pedagang yang 26 orang tadi. Satu meja dipakai dua orang. Seharusnya satu meja satu orang. Tetapi karena keterbatasan waktu persiapan hingga 10 hari, kondisinya masih ada kekurangan,” pungkas Hairani.(jejakrekam)

Penulis Arpawi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.