Kini Banjarmasin Sudah Punya Tiga Unit Mobil Penyapu Jalan

0

AKHIR tahun 2017, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin telah memiliki dua unit mobil penyapu jalan (road sweeper). Mobil canggih seharga Rp 3 miliar per unit ini akibat suaranya berisik dioperasikan pada malam hari hingga dinihari ketika arus lalu lintas sepi.

BEGITU meraih Adipura Kencana tiga kali berturut-turut, Pemprov Kalimantan Selatan pun menghadiahi Pemkot Banjarmasin satu unit road sweeper untuk memperkuat armada yang ada. Kini, ada tiga unit mobil penyapu jalan yang bisa menyedot sampah debu dan kerikil di jalan dan selokan.

Banjarmasin termasuk kota besar yang selalu masuk nominasi peraih Adipura. Sebuah penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KemenLHK), dengan passing  grade rata-rata di atas 74.

Kepada jejakrekam.com, Minggu (30/12/2018), Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin Mukhyar pun mengaku bersyukur dengan tambahan satu unit mobil penyapu jalan yang diberikan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor.

BACA :  9 Truk Sampah dan 3 Road Sweeper untuk Kabupaten dan Kota Penerima Adipura

Menurut Mukhyar, selama ini dua mobil penyapu jalan dioperasikan pada malam hari untuk membersihkan sejumlah ruas Jalan Achmad Yani, Lambung Mangkurat, Jalan S Parman, hingga Jalan Brigjen H Hasan Basry (Kayutangi) dan lainnya.

“Dengan tiga unit yang ada, memang belum cukup untuk meng-cover luasnya Kota Banjarmasin. Idealnya ada lima unit yang bisa dioperasikan,” kata Mukhyar.

Menurut dia, kondisi jalan yang ada di Banjarmasin, terutama di sisi jalan masih banyak yang belum beraspal. “Inilah mengapa jalan di Banjarmasin berdebu, sehingga perlu dibersihkan. Namun, dengan tiga unit mobil penyapu jalan yang ada tetap kami maksimalkan operasionalnya,” ujar Mukhyar.

BACA JUGA :  Anang Rosadi-Rakhmat Nopliardy Pertanyakan Transparansi Pemkot Banjarmasin

Kehadiran satu unit road sweeper itu diharapkan Mukhyar bisa menjaga kebersihan jalan yang ada di ibukota Proinsi Kalsel. Sebab, menurut dia, selama ini apa yang dilakukan para petugas  DLH Banjarmasin serta komponen masyarakat bisa mempertahankan penghargaan Adipura.

Menurut Mukhyar, volume sampa yang dihasilkan di Banjarmasin mencapai 600 ton per hari, sehingga harus bisa dikurangi tiap tahun. “Tahun depan, kami targetkan untuk volume terus berkurang. Sesuai target nasional pada 2025, pengurangan sampah harus sampai 35 persen,” pungkasnya.(jejakrekam)

 

Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.