Jadi Ekowisata, 22 Jenis Bambu Berbagai Negara Perkaya Vegetasi Tahura Sultan Adam

0

SEBANYAK 22 jenis bambu dari berbagai negara dan lokal ditanam untuk memperkaya jenis tanaman yang ada di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam, Rabu (26/12/2018).  Penanaman bambu ini untuk pengembangbiakan serta sebagai wahana penelitian dan pendidikan (arboretum).

KAWASAN  Tahura Sultan Adam yang mencover dua kabupaten yakni Kabupaten Banjar dan Tanah Laut, dari Aranio, Karang Intan, Pelaihari, Batu Ampar, Jorong hingga Kintap, dengan luasan 112.000 hektare.

Di lokasi penanaman bambu, sejak pagi dipenuhi rimbawan dari Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel. Mereka menanam bibit bambu yang berasal dari 22 negara untuk dikembangbiakkan dan memperkaya vegetasi Tahura Sultan Adam.

Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalsel Hanif Faisol Nurofiq turut menanam bibit bambu jenis China Gold, didampingi dua dosen Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarbaru, Prof Dr Yudi Firmanul Arifindan Prof Dr Syarifuddin Kadir.

“Saat ini, telah ditanam sebanyak 823 bibit pohon bambu di kawasan Tahura Sultan Adam. Tujuannya tak lain untuk memperkaya jenis tanaman di kawasan Tahura Sultan Adam,” ucap Hanif kepada wartawan.

Menurut dia, penanaman 22 bibit bambu dari luar negara dan 14 jenis lokal akan memperkaya kawasan Tahura Sultan Adam sebagai tujuan ekowisata di Kalimantan Selatan.

Ia menyebut banyak manfaat yang dapat diambil dari pohon bambu, misalnya dapat menahan erosi dan menyerap air ketika hujan. Selain itu, batang bambu juga bisa dibuat tusuk sate, aneka anyaman, kertas tisue, bahkan bahan pakaian.

BACA :  Kini, Koleksi Fauna Tahura Sultan Adam Terus Bertambah

“Banyak manfaat pohon bambu untuk lingkungan dan juga bernilai ekonomis,” kata Hanif.

Dia menegaskan untuk menunjang ekowisata di Tahura Sultan Adam ini, selain melengkapi aneka pohon dan tanaman, Dishut bersama instansi terkait di Pemprov Kalsel juga menyiapkan infrastruktur jalan yang lebih baik.

“Lihat jalan sudah lebih baik dan diaspal. Ini guna memudahkan wisatawan datang dan menikmati ekowisata Tahura Sultan Adam ini,” tutur Hanif.

BACA JUGA :  Akses Jalan Dibenahi Demi Wisata Tahura Sultan Adam

Sedangkan, Yudi Firmanul Arifin berbagi pengalamannya ketika mengunjungi  Sichuan, China.  Menurut Yudi,  di negara China, justru budidaya tanaman bambu banyak mendatangkan manfaat bagi masyarakat.

“Belajar dari masyarakat China yang menanam bambu, sekarang hasil tanaman tersebut sudah menjadi bahan baku industri. Untuk itu, masyarakat bisa dilibatkan secara langsung untuk mendapatkan keuntungan dari penanaman pohon bambu,” tandas Yudi.(jejakrekam)

Penulis Syahminan
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.