Uniska Siap Hijrah ke Revolusi Industri 4.0

0

UNIVERSITAS Islam Kalimantan (Uniska) Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari menggelar wisuda sarjana dan pascasarjana di gedung Sultan Suriansyah, Banjarmasin, Kamis (20/12/2018).

REKTOR Uniska Abdul Malik mengatakan, tahun ini pihaknya mewisuda 1.360 alumnus, yang terdiri 1.333 sarjana strata 1 dan 57 strata 2.

Diungkapkannya, Uniska bersiap hijrah menuju revolusi industri 4.0 seperti fenomena yang terjadi. “Dunia memasuki gerak yang lebih cepat dan menekankan pada pola digital, kecerdasan buatan, big data, dan sebagainya,” kata Abdul Malik.

Diungkapkannya, Uniska sudah bersiap memasuki era revolusi industri dengan menyesuaikan kurikulum pembelajaran dengan perkembangan zaman.

“Kepada wisudawaan Uniska, ada tiga kunci utama yang patut dikuasai untuk mampu bersaing dalam revolusi industri 4.0, yakni menguasai literasi data, literasi teknologi, dan literasi konektivitas,” ucapnya.

BACA : Go Internasional, Gandeng Malaysia-Singapura, Uniska Gelar Konferensi Sains

Ia meyakini apabila alumnus Uniska menguasai tiga kunci utama, maka dalam menghadapi revolusi industri 4.0 bukan menjadi objek tetapi menjadi subjek.

Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor menyampaikan, momen wisuda adalah hari bersejarah bagi wisudawan karena telah melewati satu jenjang pendidikan, baik S1 maupun S2.

“Uniska sudah memantapkan langkah untuk melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing dengan landasan iman dan takwa kepada Allah SWT,” jelas Paman Birin.

Diungkapkannya, pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas utama kebijakan pemerintah selain pembangunan fisik.

Ketua DPD Golkar Kalsel ini berpesan kepada wisudawan untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat selama kuliah di Uniska agar berguna bagi Banua.

“Pendidikan adalah ujung tombak kemajuan dan perubahan. Dalam Islam diajarkan untuk menuntut ilmu dari buaian sampai ke liang lahat,” katanya

Paman Birin juga menyinggung revolusi industri 4.0, dan baginya adalah suatu keharusan orang Banua harus bisa bersaing. Dia meyakini meskipun persaingan semakin ketat namun dengan tekad dan kemauan yang kuat, Kalsel bisa memenangkan persaingan di revolusi Industri 4.0.

Paman Birin berpesan wisudawan jangan hanya menyasar untuk berkarir menjadi aparatur sipil negara, sebab peluang untuk menjadi ASN lumayan tipis karena persaingan yang sangat ketat plus adanya moratorium perekrutan ASN oleh pemerintah pusat. “Wisudawan harus bisa berinovasi atau membuka peluang kerja dengan berwirausaha,” pungkas Paman Birin.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.