RSUD Ansari Saleh Berharap Tagihannya Segera Dibayarkan BPJS Kesehatan

0

TIDAK secara tegas menyampaikan keluhannya, manajemen RSUD dr H M Ansari Saleh berharap agar tunggakan tagihan jasa layanan kesehatan yang belum dibayar BPJS Kesehatan segera dicairkan.

DENGAN begitu, manajemen rumah sakit tak mengalami kesulitan pendanaan dalam menunjang keberlangsungan penyelenggaraan kesehatan di rumah sakit itu.

“Harapannya, klaim tagihan kami sudah bisa dibayar oleh BPJS Kesehatan, sehingga pelayanan kesehatan juga lancar,” ujar Wakil Direktur Keuangan RSUD dr H Moch Ansari Saleh, Nasrullah, Selasa (18/12/2018).

Ia mengakui nilai tagihan rumah sakit mereka tak sebesar RSUD Ulin. Dimana, nilai tagihan yang sudah diajukan dan belum dibayar yaitu, untuk periode September-Oktober sekitar Rp 9,5 miliar, kemudian Oktober-November sekitar Rp 7,8 miliar, dan tagihan November- Desember pada kisaran Rp 6,5 miliar.

Selain itu, bebernya, khusus tagihan untuk obat kronis yang diperbolehkan untuk dibayar dengan tenggang waktu lama, yaitu dari 2017 hingga April 2018, senilai Rp 2,1 miliar.

BACA : Defisit, BPJS Kesehatan Sebut Tunggakan di RSUD Ulin Hanya Rp 24 Miliar

Diungkapkannya, sudah ada informasi dari BPJS Kesehatan akan membayar tagihan untuk September dan Oktober ditambah tagihan obat kronis sekitar Rp 18 miliar

“Jika nilai itu sudah dibayarkan BPJS Kesehatan, maka kami anggap masih normal karena keterlambatan bayar dengan jatuh temponya tidak terlalu lama,” kata Nasrullah.

Mengenai mekanisme pengajuan klaim tagihan per bulan, Nasrulla membeberkan, berkas tagihan atau verifikasi digital klaim (VDK) harus disampaikan kepada BPJS Kesehatan setiap tanggal 5 pada bulan berikutnya. VDK selanjutnya diverifikasi BPJS Kesehatan selama 20 hari, baru kemudian dibayarkan.

Wakil Direktur Pelayanan Medis RSUD dr Moch Ansari Saleh dr Yudhi berharap BPJS dalam waktu tidak lama bisa membayarnya. Sebab, jika lebih dari empat bulan, maka pelayanan rumah sakit juga bisa terganggu karena tak bisa optimal. “Kalau soal mengeluh, kita juga mengeluh, tapi berharap BPJS Kesehatan sudah bisa bayar,” katanya.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.