Bumbu Masak Tergerek, Warung Abang Leman Pilih Tak Naikkan Harga

0

NAIKNYA harga bawang merah, bawang putih, cabe dan lainnya yang menjadi bahan bumbu masak juga dirasakan para pemilik warung makan. Salah satunya adalah Juriansyah, pemilik warung makan Abang Leman di Jalan Simpang Sudimampir 1, dekat Masjid Noor Banjarmasin.

KENAIKAN bahan dasar yang diracik menjadi bumbu masak untuk menu karih dan masak habang, mau tak mau membuat Juriansyah harus mengurangi takaran bumbu masak atau bahan utama masakan seperti daging ayam ras maupun ayam kampung, kambing dan daging sapi.

“Memang, kenaikan harga bawang merah dan putih, termasuk cabe merah kriting baik segar maupun kering tentu berimbas terhadap harga jual makanan yang dijual kepada pelanggan. Tapi saya memilih tak menaikkan harga dulu,” kata Juriansyah kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Selasa (18/12/2018).

Menurut dia, yang dilakukan hanya mengurangi pembelian daging yang dimasak, seperti daging kambing yang sehari-hari seberat 4 kilogram, dikurangi menjadi 3 kilogram.

“Andalan di warung makan Karih Abang Leman, ya karih kambing. Semua orang tahu bahwa masakan karih kambing ini sudah dikenal sejak diolah orangtua saya,” kata Juriansyah.

BACA :  Pasokan Sayur Mayur Berkurang, Harga Mulai Terdongkrak Naik

Ia tak memungkiri dengan naiknya bahan baku bumbu dapur, sedikit memangkas keuntungan yang diperolehnya. Untungnya, Juriansyah mengaku punya pelanggan setia, sehingga tak khawatir meski jumlah porsi yang dijual berkurang dibanding sebelumnya.

Untuk satu porsi karih kambing, warung Abang Leman ini membandrol seharga Rp 45 ribu. Sedangkan, menu masak habang daging dan ayam ras dijual Rp 15 ribu dan Rp 20 ribu per porsi, tergantung banyak dan tidaknya lauknya.

“Yang membedakan hanya karih kambing, karena ini menu makanan andalan di warung ini,” kata Juriansyah.

BACA JUGA : Bulan Maulid Tiba, Sempat Anjlok Kini Harga Bawang Merah Alami Kenaikan

Salah satu pelanggan warung karih Abang Leman, Matorum mengaku sangat suka dengan racikan bumbu di warung sederhana itu. “Walau harga bumbu masak mulai naik, karena banyak yang mengejar rasa, mungkin tak terlalu berpengaruh,” kata Matorum.

Meski berjualan di emperan trotoar masjid, toh Matorum menilai rasa masakan yang terus dijaga menjadi daya pikat warung Abang Leman. “Ini ditambah harganya juga tak terlalu mahal dibanding warung atau rumah makan sejenis. Boleh dibilang, harga dan rasa bisa bersaing dengan tempat lain,” katanya.(jejakrekam)

 

Penulis Sirajuddin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.