Peserta Musda KNPI HSU Walkout, Almien Ditetapkan Calon Tunggal

2

SUASANA pemilihan calon Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU)  di Gedung Agung, Amuntai, memanas, Sabtu (15/12/2018). Sebagian peserta Musyawarah Daerah (Musda) XII KNPI HSU mempertanyakan status kepanitiaan yang dinilai cacat.

IKHWAN, salah satu perwakilan OKP pun berteriak lantang kepada pimpinan sidang pemilihan ketua KNPI HSU. Dia berargumen status Musda KNPI HSU, dikarenakan ada beberapa pimpinan justru tak diundang dalam forum pengambilan keputusan tertinggi ini.

Rupanya, pimpinan sidang tak mau mendengarkan teriakan para peserta, hingga terus memicu situasi dalam rapat pleno Musda KNPI HSU. Mereka juga mendatangi meja pimpinan sidang yang dipimpin Masykur, perwakilan dari KNPI Kalimantan Selatan.

BACA :  Anak Bupati Wahid Bersaing Merebut Kursi Ketua KNPI HSU

Teriakan peserta justru tak didengar. Masykur dengan pengawalan aparat, terus membacakan tata tertib musyawarah daerah dengan puncaknya pemilihan calon Ketua KNPI HSU.

“Pimpinan sidang seharusnya mendengarkan interupsi para peserta Musda KNPI HSU ini. Sebab, kami juga punya hak suara dan berbicara dalam musda ini,” tegas Ikhwan.

Tak hanya menyorot soal status kepanitiaan Musda KNPI HSU. Sebagian peserta juga mempertanyakan rumor adanya setoran bagi calon ketua sebesar Rp 15 juta, hingga berhembus kencang di media sosial.

“Sungguh disesalkan, kalau ada soal uang setoran Rp 15 juta untuk menjadi calon ketua. Ini organisasi apa?” cecar beberapa peserta Musda KNPI HSU.

BACA JUGA :  Anggaran Rp 900 Juta Dinilai Kurang Oleh KNPI Kalsel

Protes ini tak diindahkan. Hingga pihak penyelenggara Musda KNPI HSU tetap membacakan tata tertib. Mereka juga meloloskan Almien Ashar Safari sebagai calon Ketua KNPI HSU yang berlaga dalam musda itu. Putra Bupati HSU Abdul Wahid tersebut dinyatakan memenuhi syarat, lolos sebagai calon tunggal.

Sementara, pesaingnya, Muhammad Thaysir, seorang aktivis kepemudaan HSU yang aktif di kegiatan sosial kemasyarakatan dinyatakan gugur. Namun, pertanyaan peserta tak dijelaskan oleh panitia penyelenggara musda.

Akibatnya, sebagian peserta memilih meninggalkan ruang sidang. Mereka walkout karena menuding pihak penyelenggara musda tak bersikap netral. Sedangkan, pengurus KNPI Kalimantan Selatan, Masykur, usai membacakan tata tertib menilai protes yang mengemuka di arena sidang merupakan dinamika berorganisasi.

“Biarkan mereka walk out karena inilah dinamika organisasi. Kami siap digugat kalau mereka ingin menggugat,” ucap Masykur. Hingga, rapat pleno berakhir. Sebagai pimpinan sidang, Masykur yang juga politisi Partai Bulan Bintang (PBB) inimeminta peserta Musda KNPI HSU yang masih bertahan segera membentuk formatur kepengurusan.(jejakrekam)

Penulis Laporan Tim
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.