Genangan Air Picu Pertengkaran, Warga Jafri Zamzam Terpaksa Bongkar Trotoar

0

BERADA di dekat Sungai Kerukan di Jalan Jafri Zamzam, ternyata aliran air tersumbat. Ini gara-gara ditutup jalur trotoar yang berada di taman tepian Sungai Kerukan. Hasilnya, air pun mengumpul dan menjadi genangan air. Sedangkan, pipa untuk menyalurkan air tumpahan hujan dari badan Jalan Jafri Zamzam, terlalu kecil, hingga kubangan air makin membesar.

CELAKANYA lagi, gara-gara genangan air ini, ketika pengendara sepeda motor memacu gas, percikan air kerap memicu pertengkaran hingga mengarah ke perkelahian.

“Setiap kali hujan turun deras, pasti ada genangan air di bahu jalan hingga ke tengah jalan. Ini sudah berlangsung lama, tanpa ada perhatian dari pemerintah kota atau instansi berwenang,” ucap Anang Rosadi, warga Jalan Jafri Zamzam, Kelurahan Teluk Dalam, Banjarmasin Tengah kepada jejakrekam.com, Sabtu (15/12/2018).

Menurut Anang Rosadi, tak jarang akibat percikan air hujan yang menggenang di jalan, bisa memicu pertengkaran dan hampir saja terjadi perkelahian antar pengguna jalan.

“Kubangan air ini akibat saluran pipa yang kecil, sehingga air mengendap. Padahal, sekarang curah hujan di Banjarmasin cukup tinggi, sehingga perlu perhatian instansi untuk mengecek saluran drainase yang ada. Apalagi, kalau debit air Sungai Kerukan naik, tentu bisa membanjiri jalan ini,” kata mantan anggota DPRD Kalsel ini.

BACA :  Macet, Pohon Median Jalan Patah, Kawasan Kayutangi Direndam Banjir

Dalam hitungan hanya 20 menit, menurut Anang Rosadi, air hujan itu membuat genangan yang selalu muncul hampir di sepanjang Jalan Jafri Zamzam.

“Padahal hujan hanya sebentar. Saya tak bisa membayangkan jika hujan berhari-hari. Saya menengok saluran drainase ini tersumbat akibat daun kering yang menumpuk. Wah, kalau hujannya berhari-hari pasti lama baru surut airnya,” ungkap Anang Rosadi.

Akibat genangan air itu, para pengendara pun berebut mengambil jalan yang kering. Anang Rosadi menyarankan agar saluran pipa pembuang air diberi kawat, sehingga sampah tertahan dan bisa segera dibuang. “Jadi, tak menutup saluran pipa yang mengarah ke Sungai Kerukan. Atau, kalau bisa pipanya diperlebar, jadi air cepat turun ke sungai,” ujar Anang Rosadi.

BACA JUGA :  Ahli Pengairan Australia Sarankan Sistem Drainase Banjarmasin Dikaji Lagi

Terpaksa warga pun membongkar batako trotoar untuk membuat saluran air ke Sungai Kerukan. Ini demi mengantisipasi agar antar pengendara tak lagi bertengkar gara-gara rebutan jalan.

“Pemerintah kota juga bisa mengerahkan pompa pemadam kebakaran. Mereka bisa difungsikan untuk menyedot genangan air itu agar dibuang ke sungai. Para petugas harus ditempatkan di titik-titik rawan banjir, terutama saluran drainasenya yang buruk,” pungkas politisi Partai Golkar ini.

Genangan air pun juga terlihat di ruas Jalan Pramuka. Bahkan, hampir merata hingga bercampur pasir dan tanah merah. Hal ini juga dikeluhkan sejumlah pengguna jalan. Apalagi, genangan itu berada di bekas galian pipa PDAM, atau lainnya.

“Seharusnya masalah genangan tak dibiarkan lama. Bagaimana pun tetap mengganggu pengguna jalan,” kata Rasyid, warga Komplek Melati, Sungai Lulut.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.