Lawan Kampanye Hitam Sawit, Pemprov Kalsel Gandeng Finlandia

0

KAMPANYE hitam yang digelorakan negara-negara di Eropa untuk menolak sawit asal Indonesia, sangat berpengaruh terhadap perkebunan dan industri olahan minyak sawit dan produk lainnya, termasuk Kalimantan Selatan.

SEBAGIAN analis, termasuk pelaku usaha sawit di Indonesia menilai hal itu dipicu persaingan sengit di pasar perdagangan minyak nabati dunia. Terlebih lagi, pasokan minyak sawit asal Asia Tenggara, termasuk Indonesia mengancam eksistensi industri minyak kedelai asal Eropa dan Amerika Serikat.

Misi khusus pun dilakukan Pemprov Kalsel dengan mengirim delegasi menggelar pertemuan di Finlandia dan Estonia. Dua negara maju di Benua Biru dilobi atas undangan Duta Besar Indonesia di negara jazirah Skandinavia.

Delegasi Kalsel pun menggelar pertemuan cukup intensif dengan mitra dagang dan bisnis di Finlandia dan Estonia dalam melawan kampanye negatif sawit Indonesia. Yakni, Metsäkeskus, Metsähallitus, LUKE, TAPIO, Neste Corporation, Crisis Management Initiative (CMI).

BACA : Petani Keluhkan Harga Beli Pabrik Sawit di Bawah Permentan

Pimpinan Delegasi Pemprov Kalsel Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan banyak manfaat yang didapat Kalsel mengunjungi dan menggelar pertemuan dengan mitra usaha di dua negara itu.

“Kunjungan ini dimaksud untuk memperkuat jaringan kerjasama tata kelola hutan di Kalimantan Selatan. Kerjasama juga menyanngkut bidang kehutanan, pertanian dan juga pengelolaan sumber daya alam dengan Pemerintah Finlandia,” tutur Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel ini.

Menurut Hanif, pihaknya juga mempromosikan tata kelola hutan lestari di Kalimantan Selatan kepada para mitra. “Kami mempromosikan praktik pengelolaan hutan lestari di Kalimantan Selatan yang punya standar seperti di Finlandia,” bebernya.

BACA JUGA : Pemerintah Hentikan Sementara Perluasan Kebun Kelapa Sawit

Tak hanya itu, Hanif mengungkapkan kerjasama juga dijalin dengan Neste, pemasok minyak sawit asal Finlandia untuk sejumlah negara di Eropa. Salah satu kerjasamanya adalah mengantisipasi dampak kampanye hitam atas minyak sawit dari Indonesia.

“Pemprov Kalsel bersama Neste akan menjelaskan dan mempromosikan kepada dunia internasional tentang pengelolaan hutan sawit lestari (sustainable) di Kalimantan Selatan,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Syahminan
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.