Kepala Bappeda Kalsel : Konsep Smart City Banyak yang Salah Kaprah

0

GANDRUNG menjadi kota cerdas (smart city) makin mewabah di Indonesia, termasuk di Kalimantan Selatan seperti Banjarmasin, Banjarbaru dan kota-kota lainnya. Ternyata, masih ada yang salah kaprah menyematkan konsep smart city itu dengan mengutamakan kemajuan teknologi informasi dalam pelayanan publik.

KEPALA Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalimantan Selatan Nurul Fajar Desira justru membandingkan dengan konsep smart city yang telah diterapkan negara-negara maju di Eropa.

“Konsep smart city di negara maju itu menyangkut kecerdasan dalam tata kelola kota. Misalnya, penggunaan sarana publik yang lebih baik, efektif dan efisien, serta gaya hidup yang lebih maju,” ucap Nurul Fajar Desira saat jumpa pers hasil kunjungan selama sepekan ke Finlandia dan Estonia di Kantor Setdaprov Kalsel, Banjarbaru, Kamis (13/12/2018).

BACA : Smart City Banjarmasin Cukup Canggih, Tapi Belum Maksimal

Menurut Fajar, konsep smart city tidak hanya mengandalkan kemajuan berbasis teknologi informasi (IT), sebab budaya maju masyarakat perkotaan juga bagian dari smart city.

Mantan Kepala Bappeda Kota Banjarmasin ini menegaskan konsep sederhana pengembangan smart city di di kawasan negara-negara Skandinavia yang tidak hanya berbasis IT, sehingga sangat tepat dikembangkan di Kalsel.

“Hal itu menarik perhatian Pemprov Kalsel dalam membimbing pengembangan smart city seperti di Helsinki, Finlandia. Jadi, bisa diterapkan di Kalsel,” tegas Fajar.

BACA JUGA : Pemprov Dorong Penerapan Smart City di Seluruh Kabupaten/Kota di Kalsel

Bagi dia, budaya hidup yang semakin maju, efektif dan efisien menjadi bagian terpenting dari konsep smart city. Sedangkan teknologi informasi, seperti internet dan software hanya alat atau tools.

Pria yang pernah menempuh studi di Paris, Prancis ini mengatakan konsep smart city yang dapat dikembangkan di kabupaten dan kota di Kalsel, harusnya lebih baik lagi, bukan hanya mengandalkan kecanggihan IT.

“Saya mendengar Banjarmasin, Banjarbaru dan Tanjung (Pemkab Tabalong) sedang mengembangkan kotanya sebagai smart city. Makanya, kami menyarankan agar bisa meniru kota-kota maju di jazirah Skandinavia,” cetusnya.(jejakrekam)

 

Penulis Syahminan
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.