Warga Desa Muara Tapus Disiapkan Jadi Penjahit Andal

0

SEDARI dulu, Amuntai dikenal dengan kota yang produktif. Termasuk, melahirkan para penjahit yang andal dan sudah dikenal seantero Kalimantan Selatan dan sekitarnya. Untuk itu, Pemkab Hulu Sungai Utara (HSU) pun menggandeng Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Sentra Mitra Karya membekali warga Desa Muara Tapus untuk mahir menjahit.

PELATIHAN menjahit yang baik diajarkan kepada masyarakat Desa Muara Tapus, Kecamatan Amuntai Tengah, dimulai Kamis (6/12/2018).

Selama 24 hari, 16 peserta pelatihan yang kebanyakan ibu-ibu dan perempuan muda Desa Muara Tapus diajarkan mengenal alat mesin jahit, fungsi dan pemakaian selama seminggu. Selanjutnya, mereka diajarkan cara mengukur badan dan membuat pola kemudian proses menjahit. Para peserta nantinya juga diberikan sertifikat kursus menjahit.

BACA : Bupati Abdul Wahid Tawarkan Dokter Internship Mengabdi di HSU

Kegiatan pelatihan yang dipusatkan di Kantor Kepala Desa Muara Tapus ini ini dihadiri Camat Amuntai Tengah Rahman Heriadi, Kepala Desa Muara Tapus Ahmad Efendi Noor, Pendamping Desa Muara Tapus dan trainer menjahit LPK Sentra Mitra Karya.

Kepala Desa Ahmad Efendi Noor menyambut baik kegiatan ini dan berterimakasih atas terselenggaranya pelatihan terhadap 16 warganya tersebut.

Ia berharap dengan kegiatan itu bisa meningkatkan kreativitas masyarakat yang tentunya akan berdampak pada peningkatan mutu ekonomi. “Kami berharap peserta yang mengikuti kegiatan ini dapat menyerap ilmu yang diberikan semaksimal mungkin,” ujar Efendi noor.

Pun, Camat Amuntai Tengah Rahman Heriadi mengungkapkan, kegiatan ini sudah disusun dalam Anggaran Pendatan dan Belanja Desa (APBD) Muara Tapus oleh kepala desa. Ini agar pemanfaatan dana desa tidak hanya berbentuk fisik, namun juga menyentuh pemberdayaan masyarakat sehingga pemanfaatan dana desa ini lebih berwarna.

BACA JUGA : Peningkatan Kemampuan Pengrajin Kerajinan Ampulung HSU

“Kami berikan pembekalan kepada masyarakat berupa keterampilan menjahit. Seperti kita rasakan daerah kita masih kekurangan tenaga penjahit, hanya penjahit tertentu saja yang dicari orang. Mudah-mudahan dengan ini akan melahirkan tenaga penjahit yang bermutu dan menambah lapangan pekerjaan,” ujarnya.

Rahman memastikan pihaknya akan terus menggelar pelatihan keterampilan kepada warga-warga desa di kecamatan pada 2019 mendatang.

Evi Selvia, salah seorang peserta pelatihan mengaku sebelumnya sudah pernah menjahit. Namun, bagi Evi dengan mengikuti kegiatan justru bisa menambah ilmu pengetahuan dan keterampilannya.

“Harapannya bisa menjadi penjahit yang andal. Setidaknya pengetahuan yang didapat dari pelatihan ini bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Evi.(jejakrekam)

Penulis Muha
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.