Bukan Tarik Pedagang Lok Baintan, Sepatutnya Berdayakan Warga Kota

0

DITARIKNYA 70 pedagang Lok Baintan untuk mengisi Pasar Terapung Banjarmasin di tepian Sungai Martapura, Siring Tendean saat akhir pekan, membuat Pemkab Banjar dan Pemkot Banjarmasin saling sindir. Ada apa?

PENGAMAT perkotaan Subhan Syarief mengakui adanya sindiran Bupati Banjar H Khalilurrahman yang meminta Banjarmasin tak mengklaim para pedagang Lok Baintan itu sebagai miliknya, dibalas Kabid Pengembangan Pariwisata Disbudpar Kota Banjarmasin, Mokhammad Khuzaimi.

“Pertanyaan menariknya adalah mengapa Pemkot Banjarmasin jadi membina masyarakat atau pedagang yang berasal dari Lok Baintan yang notabene bukan dalam wilayah tupoksi kerjanya. Apakah stok masyarakat pedagang di Kota Banjarmasin sudah tak ada lagi yang perlu dibina?” cecar Subhan Syarief melalui jejakrekam.com, Rabu (5/12/2018).

Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Kalsel ini melihat kelemahan mendasar Pemkot Banjarmasin adalah belum mampu menginventarisir berapa banyak masyarakat pedagang yang ada di wilayahnya.

BACA : Disinggung Guru Khalil, Jimie : 70 Pedagang Lok Baintan Justru Kami Bina

“Khususnya, mereka yang berdagang di atas perahu atau jukung di pasar terapung. Perlu diingat bahwa pasar terapung itu  dulunya tidak ada di wilayah Siring Tendean, sehingga pasar itu sengaja diciptakan, agar membuat kawasan itu seolah berkilau,” tutur Subhan.

Kandidat doktor Universitas Islam Sultan Agung (Unisa) Semarang ini menyarankan agar pemerintah kota lebih fokus pada pelaku di Pasar Terapung Banjarmasin yang dibina sejak awal adalah masyarakat kota sendiri.

Menurut Subhan, jika dari awal ketika Pasar Terapung di Siring Tendean itu menggaet para pedagang asli Banjarmasin, tentu para pedagang yang ada bisa diajak sekaligus menjadi pemandu wisata. “Ini jelas akan menciptakan peluang kerja bagi masyarakat Banjarmasin sendiri, bukan malah mendatangkan para pedagang asal Lok Baintan,” papar Subhan.

Arsitek senior ini pun mengatakan jika pemerintah kota memberdayakan masyarakat, tentu bisa membuat peluang usaha dan kerja di seputar wisata sungai, khususnya di kawasan Siring Tendean. Yang terjadi, papar Subhan, akan ada multiple effect atau efek ganda dalam membina masyarakat. “Mereka bisa diarahkan membentuk usaha dalam kelompok seperti koperasi atau badan usaha,” ucapnya.

BACA JUGA :  Guru Khalil Singgung Soal ‘Hijrahnya’ Pedagang Lok Baintan ke Pasar Terapung Banjarmasin

Bagi Subhan, program semacam ini berkelindan dengan impian Walikota Ibnu Sina untuk mencetak wirausaha baru di Banjarmasin mencapai 2.500 orang. “Sepatutnya, pemkot punya roadmap dalam peningkatan ekonomi masyarakat dengan memperkuat potensi wisata. Makanya, warga kota yang harus diberdayakan, bukan malah mengambil pedagang Lok Baintan,” ujar Subhan.

Ia pun menyebut kondisi semacam ini justru membuat Pemkot Banjarmasin malah mengutamakan warga luar kota untuk menikmati hasil multy efek ekonomi di sektor wisata.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.