Desember Ini, Satu Warga Banjarmasin Meninggal Dunia Terserang DBD

0

MEMASUKI musim penghujan, warga Kota Banjarmasin diminta untuk mewaspadai penyebaran deman berdarah dengue (DBD). Tercatat, sepanjang tahun 2018, tercatat sudah ada 24 kasus DBD, hingga ada satu korban dinyatakan meninggal dunia.

HAL ini diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, dr Dwi Atmi Susilastuti. Ia menuturkan untuk mencegah penyebaran DBD, pihaknya berkoordinasi dengan pengelola program pencegahan demam berdarah di 26 puskesmas di Kota Banjarmasin, selama 1 x 24 jam melalui jejaring media sosial (medsos).

“Penyebaran DBD masif terjadi pada musim hujan, meski sebetulnya setiap bulan ada saja kasus DBD yang dilaporkan. Kami juga telah menginstruksikan waspada DBD,” ucap dr Dwi Atmi Susilastuti saat ditemui wartawan di DPRD Kota Banjarmasin, Selasa (4/12/2018) siang.

Ia menjelaskan ada tiga program strategis pencegahan DBD. Yakni, pertama penyuluhan kewaspadaan demam berdarah dengan warga Kota Banjarmasin. “Upaya kedua adalah kerja sama lintas sektor pemberantasan sarang nyamuk. Dan, ketiga mengarahkan warga jika ada terjangkiti demam yang tidak sembuh untuk dirujuk ke puskesmas terdekat,” papar Atmi.

BACA : Daya Tahan Tubuh Menurun, Waspada Demam Berdarah di Musim Pancaroba

Dia menjelaskan tenaga kesehatan sudah terlatih dan mampu mendeteksi dini demam berdarah. Sebab, di 26 puskesmas tersedia tes laboratorium untuk memeriksa penyebab demam.  “Hal ini memudahkan tindakan medis, jika ada warga yang memang positif terjangkiti DBD, karena momen kritis DBD terjadi pada hari kelima hingga ketujuh pada penderita DBD,” ucap Atmi.

Ia mengungkapkan pada Desember 2018 ini, terdata ada satu warga Banjarmasin yang meninggal akibat serangan DBD. Hal ini disebabkan kondisi korban yang sudah kritis, baru dirujuk ke puskesmas. “Semua kasus kematian akibat DBD disebabkan terlambat merujuk ke puskesmas atau rumah sakit. Hal ini yang perlu diantisipasi semua pihak,” katanya.

BACA JUGA : Kotabaru, Banjar, Banjarbaru Paling Terdampak Demam Berdarah

Atmi menerangkan DBD sebenarnya bisa dicegah, jika warga terbiasa hidup bersih dan sehat. Terutama, saat air yang tergenang menjadi tempat perkembangbiakan jentik-jentik nyamuk dengue. “Jika ada RT yang terjadi kasus DBD, dan kemudian lingkungan RT itu bisa mencegah tidak terjadi lagi kasus DBD, akan diberi penghargaan oleh Walikota Banjarmasin,” tuturnya.

Untuk itu, Atmi mengatakan Dinkes Banjarmasin juga menggalakkan program pemeriksaan jentik nyamuk mandiri. “Kami juga urun rembug untuk pencegahan DBD dengan melibatkan ketua RT dan tokoh masyarakat,” pungkasnya.(jejakrekam)

 

Penulis Ahmad Husaini
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.