DPRD Kalsel Sambut Hangat Mata Pelajaran PMP Dihidupkan Lagi

0

SISTEM pengajaran era Orde Baru ingin dihidupkan lagi. Sejarah mencatat, Pendidikan Moral Pancasila (PMP) mulai diajarkan di sekolah pada Kurikulum 1975. Kemudian, berubah pada Kurikulum 1994 dalam format berbeda menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).

SEIRING waktu, pada Kurikulum 2004 dan 2006, berubah menjadi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Lalu, dikembalikan lagi dalam Kurikulum 2013 menjadi PPKn. Wacana pengembalian PMP pun mengemuka setelah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy untuk kembali masuk kurikulum dan mata pelajaran yang diajarkan di sekolah.

Dukungan pengembalikan mata pelajaran PMP di sekolah juga didukung Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan, Yazidie Fauzy.

BACA : Pengembalian Pengajaran PMP Disambut Baik Disdik Banjarmasin

“Dari pengamatan saya, generasi terdahulu yang mendapat mata pelajaran PMP di sekolah justru bisa memahami arti kata moral. Tentu dengan pengembalian mata pelajaran PMP dalam kurikulum ajar di sekolah, patut didukung,” ucap Yazidie Fauzy kepada wartawan di Banjarmasin, Jumat (30/11/2018).

Menurut dia, dengan penitiberatkan pada pengajaran moral Pancasila, tentu generasi muda bisa menghayati moral yang diajarkan di sekolah guna diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Kami yakin PMP yang diajarkan di sekolah berimplikasi positif bagi siswa. Sebab, mereka adalah generasi penerus untuk disiapkan menjadi manusia yang lebih baik, lebih produktif, dan lebih inovatif,” papar legislator PKB ini.

Bagi Yazidie, ke depan, tantangan yang dihadapi generasi muda sangat kompleks, apalagi arus informasi tak bisa dibendung lagi. Tak mengherankan, menurut dia, budaya dari luar yang tak sesuai dengan Pancasila, justru terus menulari generasi muda seakan tak terbendung.

“Era digital atau industri berbasis internet ini tentu butuh penangkalnya. Salah satunya adalah PMP. Ini menjadi tugas pemerintah untuk menjaga generasi muda agar tak kebablasan,” tuturnya.

BACA JUGA : GBN Desak Sejarah Pemberontakan PKI Masuk Kurikulum

Mantan Ketua KNPI Kalsel ini pun mengapresiasi rencana Kemendikbud untuk menghidupkan kembali mata pelajaran PMP masuk ke dalam kurikulum sekolah.  “Karena sejauh pengamatan kami, PMP bisa membantu membentuk karakter moral kita agar mengadopsi nilai-nilai luhur bangsa,” tegasnya.

Warga Kota Banjarmasin, Arbain yang memiliki tiga anak yang masih duduk di bangku SD dan SMP, juga mengaku senang dengan dihidupkan kembali mata pelajaran PMP.

“Kami sangat setuju. Apalagi, pelajaran PMP dulu sangat membantu.  Apalagi, sekarang rasa kebangsaan dan kepribadian Pancasila makin luntur khususnya di generasi muda,” ucap Arbain.(jejakrekam)

 

Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.