Terpenting Kesan Pemukiman Kumuh Sungai Jeruju Besar Bisa Hilang

0

ADA yang berbeda ketika memasuki Gang Ar Ridha di Jalan Alalak Selatan RT 07, Kelurahan Alalak Selatan, Kecamatan Banjarmasin Utara. Gang yang rawan kebakaran dan terkesan kumuh ini, akses jalan pun dibeton dan dibuat sistem drainase mengalir ke Sungai Jeruju Besar.

PENATAAN kawasan pemukiman padat penduduk yang berada di bantaran Sungai Jeruju Besar ini memang termasuk dalam Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang dananya disuplai Kementerian PUPR.

Untuk tahun 2018, Pemkot Banjarmasin mendapat suntikan dana Rp 34,5 miliar. Dana itu memang dibagi untuk 36 kelurahan yang ada di Banjarmasin. Tiap kelurahan disuntik dana berkisar Rp 300 hingga Rp 500 juta untuk mengentaskan kawasan kumuh.

Sungai Jeruju Besar yang terkoneksi dengan Sungai Jeruju Kecil yang berada di samping Masjid Syuhada, Alalak Selatan, rencananya akan dikeruk. Dibutuhkan dana sekitar Rp 150 juta per 200 meter untuk mengembalikan lebar dan kedalaman Sungai Jeruju. Sedangkan, data sungai yang terpampang di papan nama, Sungai Jeruju memiliki panjang 402 meter dengan lebar 1-4 meter.

“Memang, kalau dulu Sungai Jeruju sangat dalam. Bahkan, sampai 8 meter saat pasang. Sekarang, memang banyak sampah dan berlumpur. Padahal, sungai ini tembus ke Sungai Jeruju Kecil yang berada di samping Masjid Syuhada,” ucap Ejon, warga Alalak Selatan RT 07 kepada jejakrekam.com, Senin (26/11/2018).

BACA : Disuntik Dana Rp 34,5 Miliar, Banjarmasin Target Kawasan Kumuh Tersisa 180 Ha

Dia mengaku bersyukur karena ada bantuan dari pemerintah kota untuk membangun rumahnya, berada beranda menghadap ke Sungai Jeruju Besar. “Ya, bagian dapur saya terpaksa dipangkas dua meter. Jadi, ada dua muka nanti kalau rumah ini jadi,” kata Ejon.

Ejon dan warga lainnya pun bahu membahu memperbaiki wajah rumahnya. Berada dekat dengan pabrik kayu di Alalak Selatan, Ejon dan warga lainnya mudah memilih bahan yang berkualitas. Termasuk, mengganti atap seng tua dengan metal.

“Masing-masing rumah juga akan dibikin WC dengan tangki septik yang ditanam di tanah. Jadi, tidak akan buang kotoran lagi ke sungai,” ujar Ejon.

BACA JUGA : Ratusan Hektare Kawasan di Banjarmasin Masih Kumuh, DPRD Segera Terbitkan Payung Hukum

Kesan angker yang dulu sempat disematkan dengan sebutan ‘Gang Neraka’ kini berangsur-angsur hilang. Berada di Gang Ar-Ridha, Ejon mengatakan nantinya ada 20 rumah yang dipermak dengan jalan titian ulin yang bisa digunakan warga.

“Memang, titian ulun bisa dibuka tutup, tidak bebas untuk jalan umum. Terpenting, sudah hilang kumuhnya,” kata Ejon, yang mengaku sudah menggarap rumah sejak dua bulan lalu.

Beberapa warga Gang Ar Ridha pun mengaku senang, karena akses jalan gang juga mulus. Termasuk, bisa berjalan lagi di tepian Sungai Jeruju. Meski masih terlihat kotor, Ejon dan lainnya tetap berharap Sungai Jeruju bisa dikeruk segera.

BACA LAGI : Banjarmasin Terbesar Miliki Kawasan Permukiman Kumuh

“Kabarnya di bagian sebelah dulu ditata, bagian RT sebelah. Kami bekerja bukan asal-asalan, ada yang mengawasi,” kata pria yang kini berumur 56 tahun ini.

Sebelumnya, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina telah mencanangkan penataan kawasan Sungai Jeruju Besar, Alalak Selatan dengan gambar animasi, mengembalikan fungsi sungai itu. Menggandeng program Kotaku, kawasan Sungai Jeruju Besar nantinya dijadikan proyek percontohan untuk kawasan lainnya.(jejakrekam)

 

 

 

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.