Peningkatan Kemampuan Pengrajin Kerajinan Ampulung HSU

0

PEMKAB HSU dan KPw Bank Indonesia (BI) Kalsel gelar Focus Group Discussion (FGD) evaluasi dan monitoring program kerja tahun 2018 mengenai klaster kerajinan ampulung pemasaran berbasis online dan penyerahan bantuan PSBI kandang komunal itik balagung pada Poknaktik Tambah Jaya, Desa Kayakah, Kecamatan Amuntai Selatan, Kamis (22/11/2018).

TIM Pengembangan Ekonomi KPw BI Kalsel Shodiqin mengatakan, kerajinan anyaman rotan peringkat kedua, setelah kerajinan sasirangan. Kerajinan anyaman rotan, seperti tikar, lampit, dan furniture di HSU berkembang dengan pesat.

Untuk mempertahankan hal tersebut, lanjutnya, diperlukan peningkatan kemampuan pengrajin, penerapan konsep produksi, dan dalam pengolahannya beberapa produk diselesaikan oleh SDM dengan efisien waktu, dilakukan dengan apik, dan menghasilkan produksi yang berkualitas.

BACA : KPK Dorong Pejabat Pemkab HSU Segera Mengisi e-LHKPN

Diungkapkan Shodiqin, HSU telah mendapat bantuan program sosial Bank Indonesia untuk ternak itik dan anyaman rotan.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah H Akhmad Redha ilahi Effendi mengatakan, pada tahun 2013 pihaknya telah melaksanakan kajian ada analisa SWOT tentang kegunaan ampulung dari aspek bahan baku rawa, potensi tumbuhnya purun, bahan baku murah serta bersifat alami, aspek SDM sudah sejak lama atau turun temurun dengan teknik anyaman yang khas atau unik.

“Pemasaran berbasis online ini merupakan usaha untuk membantu pengrajin. Ada bantuan komputer untuk memasarkan produk melalui online. Produk sudah ada yang dijual sampai ke luar negeri, seperti ke Perancis dan Polandia. Jadi, yang penting saat ini adalah kesediaan bahan baku dan SDM untuk memenuhi pemesanan,” katanya.(jejakrekam)

Penulis Muha
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.