ACT Kalsel Lelang Foto Bencana Sulteng di Talkshow Single Lillah

0

SEMANGAT menuju kebaikan Allah yang dibagi oleh Kang Abay, Anandito, dan Anisa Rahma melalui kegiatan talkshow Single Lillah di Gedung Bina Satria, Selasa (20/11/2018), rupanya mampu menggerakan para peserta untuk berikhtiar memberikan yang terbaik bagi sesama.

HAL ini terbukti saat dilakukan lelang foto-foto bencana karya fotografer banua Wahyu Ramadhan yang beberapa waktu lalu berada di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Sebanyak enam lembar foto yang dilelang terjual habis. “Alhamdulillah antusias peserta talkshow untuk berbagi kepada sesama begitu tinggi. Ini tak hanya bentuk dukungan untuk para korban bencana, tapi juga bagi kami selaku lembaga pengemban amanah untuk bisa berikhtiar yang terbaik juga,” ucap Senior Marketing ACT Kalsel Zainal Arifin.

Dalam satu kesempatan, Anisa Rahma dan Anandito juga memberi apresiasi kepada warga Kalsel yang telah berpartisipasi dalam lelang amal tersebut. “Bersedekah adalah satu cara untuk mendekatkan jodoh. InsyaAllah dengan harta terbaik juga mendatangkan jodoh terbaik,” keduanya berucap kompak.

BACA : Ajak Pemuda Berhijrah Sekaligus Berbagi Lewat Talkshow Motivasi

Mungkin itulah yang menjadi motivasi Ayu (22), yang belum genap setahun tinggal di Kota  Banjarbaru, untuk menjadi yang pertama berpartisipasi dalam lelang foto tersebut. Dengan mantap Ayu mengangkat tangan menjadi pembeli pertama. “Bismillah, saya berniat menikah di usia maksimal 25 tahun,” ujarnya di hadapan para peserta lain. Gemuruh tepuk tangan menyambut doanya.

Enam foto karya Wahyu Ramadhan itu terjual dengan total harga Rp 8 juta. Semua donasi akan disalurkan melalui ACT Kalsel untuk korban bencana di Lombok dan Sulawesi Tengah.

“Alhamdulillah saya senang bisa turut menjadi bagian dalam kebaikan ini, terima kasih telah mengapresiasi karya Saya,” ucap Wahyu Ramadhan saat dihubungi tim ACT Kalsel.

Lelaki berambut keriting itu mengaku tak menyangka karya-karyanya mendapat sambutan baik dari warga Kalsel, terlebih para anak muda yang sedang berproses hijrah.

“Semoga dengan sedekah melalui karya bisa membuat jodoh saya makin didekatkan juga,” celoteh Wahyu sembari tertawa. Seluruh hadirin yakin, sungguh manusia tak mampu menerka takdir di masa mendatang. Apa pun harap yang terucap, jika itu adalah kebaikan, maka itu akan menuai kebaikan pula.(jejakrekam)

Penulis Retno Sulisetyan
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.