Revolusi Industri 4.0 Menuntut Pelaku UMKM Harus Melek Teknologi Informasi

0

TANTANGAN para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di tengah revolusi industri 4.0 adalah arus cepat teknologi informasi. Agar tak tergerus ditelah zaman, pelaku UMKM binaan Bank Mandiri dan Bank BRI dibiar kiat agar bisa bertahan dan terus berkembang.

DENGAN melek teknologi informasi, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kalimantan Selatan dan Tengah berharap para pelaku UMKM tak hanya memasarkan produknya dengan cara konvensional, seperti memasarkan langsung, namun dapat memanfaatkan jaringan internet atau aplikasi yang ada.

Dalam diskusi bertajuk Business Development Service, Sipap Menghadapi Revolusi Industri 4.0 di Hotel Mercure Banjarmasin, Rabu (14/11/2018), para pelaku UMKM diberi pembekalan dengan memanfaatkan teknologi dalam menerobos pasar untuk produk yang dihasilkannya.

Dua inspirator didatangkan Kanwil Dirjen Pajak Kalselteng, yakni Chairul Saleh penggerak pelapak Bukalapak dan fotografer profesional Deasy Arfiani Arsyad.

Kepala Kanwil Dirjen Pajak Kalselteng, Cucu Supriatna mengungkapkan saat ini Indonesia tengah menuju perkembangan revolusi industri 4.0, sehingga hal ini harus ditangkap para pelaku UMKM sebagai peluang pasar.

“Pelaku atau pengusaha UMKM harus segera menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi sekarang. Jangan ketergantungan dengan sistem berjualan secara langsung. Namun, harus merambah bisnis jualan online yang mulai marak di Indonesia,” kata Cucu Supriatna.

Sebagai motivasi, Cucu Supriana mengatakan kehadiran Chairul Saleh dan Deasy Arfiani Arsyad, yang keduanya juga menggeluti bisnis dalam jaringan (daring), bisa membuka mata para pelaku UMKM di Kalimantan Selatan.

“Apalagi, sekarang jumlah pengusaha UMKM di Kalimantan Selatan sudah mencapai 395.000 orang. Jadi, mereka bisa mengembangkan usaha lebih kuat dan berdaya saing dengan mengikuti perkembangan zaman dan teknologi,” ucap Cucu.

Materi yang disampaikan dua narasumber, Chairul Saleh dan Deasy Arfiani Arsyad diakui salah satu peserta Muhammad Nizar, telah membuka matanya dalam menangkap peluang pasar untuk produk jualannya.

“Saya dapat ilmu dalam pemasaran produk UMKM. Memang, sistem penjualan online sangat menjamur di Indonesia. Jadi, kami selaku pelaku UMKM tentu harus mengikuti perkembangan zaman, supaya tidak ketinggalan,” kata Nizar.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.