Libatkan Konsultan Australia, Sistem Drainase Modern akan Dibangun di Sekumpul

0

SEKUMPUL adalah Martapura. Sayangnya, kawasan yang menjadi ikon ibukota Pemkab Banjar dengan adanya makam ulama kharismatik Syekh Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Guru Sekumpul, sering tergenang. Selidik punya selidik, ternyata sistem drainase yang belum maksimal di kawasan itu.

KEPALA Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banjar, Mokhamad Hilman mengungkapkan ternyata jaringan drainase antara Sekumpul dan Tanjung Rema Darat, terkoneksi.

“Kawasan Sekumpul merupakan daerah hulu, karena adanya limpasan air hujan yang juga berasal dari Sungai Paring, Jalan Pintu Air termasuk dari daerah tetangga, Banjarbaru, terutama dari kawasan sekitar SPN Banjarbaru. Nah, limpasan air itu tersalurkan ke Tanjung Rema Darat dan Polder Antalangu. Sedangkan, untuk masuk ke jaringan irigasi Riam Kanan, masih ada kendala teknis,” ucap Mokhamad Hilman kepada jejakrekam.com di Martapura, Selasa (13/11/2018).

Dengan menggandeng konsultan asal Australia, Shane Elton, konsep sistem drainase kota yang partisipatif akan diterapkan di kawasan Sekumpul dan Tanjung Rema Darat. “Genangan air di Sekumpul ini akan dibenahi dengan memanfaatkan ruang yang ada,” tutur Hilman.

Ia mengungkapkan sudah beberapa kali menggelar diskusi terpumpun dengan masyarakat Sekumpul dan Tanjung Rema Darat, sehingga bisa didengar masukan dan keinginan warga dalam penataan sistem jaringan drainase kota.

“Memang untuk membenahi jaringan drainase di Sekumpul yang terkoneksi di Tanjung Rema Darat, butuh dukungan semua pihak. Bukan hanya kami sebagai instansi teknis, pihak kecamatan, kelurahan dan warga yang turut berpartisipasi,” ungkap Hilman.

Menurut dia, kuntor kawasan Sekumpul yang berada di dataran tinggi, ternyata ada beberapa sumbatan ketika air curahan hujan tinggi, sehingga tak semua bisa ditampung dan dialirkan ke jaringan irigasi Riam Kanan.

Berdasar hasil riset, magister teknik jebolan ITS Surabaya ini mengatakan ada empat titik yang bisa dimanfaatkan menjadi saluran alami. “Untuk sistem jaringan drainase di Sekumpul akan menerapkan konsep sistem drainase modern. Yakni, bisa menampung air sebanyak-banyaknya, kemudian sedikit dibuang ke saluran drainase,” katanya.

Hilman mengatakan ketersediaan warga Sekumpul untuk memanfaatkan koefisien ruang, agar daerah tangkapan air lebih maksimal. Ia mengatakan di pemukiman warga bisa dibangun sumur resapan air sebagai daerah buangan. Selebihnya, sisa air hujan bisa ditangkap menjadi bahan baku air minum dengan teknologi terapan hydraulics yang telah berhasil diterapkan Shane Elson di beberapa desa di Kabupaten Banjar.

“Konsep sistem drainse modern ini juga mengacu hasil riset Shane Elton, konsultan asal Australia yang telah mempelajari kondisi di kawasan Sekumpul. Memang, saluran drainase yang dibangun tertutup di jalan utama Sekumpul sepanjang 3 kilometer. Kami juga akan memperlebar Jalan Sekumpul dengan variasi 6-8 meter dengan saluran drainase tertutup,” kata Hilman.

Untuk mewujudkan hal itu, Ketua Umum Martapura FC ini mengatakan tahapan perencanaan telah dimasukkan dalam APBD Kabupaten Banjar tahun anggaran 2019. Sementara, beber Hilman, untuk pembangunan sistem drainase daerah penampungan air yang berada di kawasan Tanjung Rema Darat akan didahulukan, terlebih dulu..

“Ya, limpasan air dari Sekumpul yang merupakan daerah hulu, ternyata mengumpul di Tanjung Rema Darat sebagai daerah hilir. Jadi, pembenahan jaringan drainse akan diawali di Tanjung Rema Darat, baru selanjutnya di Sekumpul. Tentu daerah hulu yang harus dibenahi dulu, baru kawasan hilirnya,” beber Hilman.

Ia berharap saat perayaan haul akbar Guru Sekumpul, sudah terjadi perubahan signifikan di kawasan itu. Terlebih lagi, kini Sekumpul telah menjelma menjadi salah satu ikon Martapura.

“Jadi, dengan sistem jaringan drainase modern, masalah genangan air yang terjadi bisa teratasi. Lagi-lagi, kami meminta agar warga turut mendukung perencanaan hingga nanti dilakukan pembangunan fisik jaringan drainase kota,” pungkasnya.(jejakrekam)

 

 

 

Penulis Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.