Musim Hujan Tiba, Saatnya Musim Durian Menyapa

0

MEMASUKI musim hujan, durian pun datang. Si raja buah asal Mandiangin, Kabupaten Banjar mulai membanjiri Banjarbaru dan sekitarnya. Terutama di ruas Jalan Pangeran Mohammad Noor Banjarbaru. Beberapa minggu terakhir,  para pedagang sudah membuka lapak di pinggir jalan tersebut. 

SABAN tahun, di seputaran bekas kampus ATPN Banjarbaru ini dijadikan pasar buah durian.  Kiri dan kanan jalan, ada penjaja durian yang siap melayani para pembeli.  Bahkan,  mereka membuka lapak dari pagi hingga tengah malam.

Untuk membeli durian di sana,  tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam.  Harga satuan antara Rp 25 sampai Rp 75 ribu.  Tergantung ukuran dan jenisnya.

Salah satu pedagang,  Abdul Kholik menyebut pasar durian sudah mulai ramai diserbu pembeli.  Warga Desa Sungaialang Kabupaten Banjar ini mengaku mematok harga berdasarkan kualitas isi.

“Kalau ukurannya besar dan isinya bagus tentu harganya juga mahal.  Beli satuan dan beli borongan harganya juga beda, ”  ucapnya kepada wartawan, Selasa (6/11/2018).

Ia mengaku,  sebelum dijual durian tersebut dibeli dari kebun di Mandiangain,  Sungai Alang,  Sungai Landas dan Sungai Asam. Sedangkan durian Biih, diakui Kholik, saat ini belum masa panen. “Ada juga durian yang dibeli dari Pengaron,” ucapnya.

Kholik mengungkapkan  kualitas durian tahun ini lebih bagus ketimbang tahun lalu.  Sebab, ,  ulat yang biasa bersarang dalam buah durian semakin berkurang.  Ia memprediksi hal itu dikarenakan musim kemarau yang panjang. “Jadi, yang mau membeli durian silahkan datang ke sini, ” ucapnya.

Sementara,  Pambakal Desa Sungai Alang,  Sairaji menambahkan,  musim durian merupakan berkah bagi warga setempat.  Sebab, dengan adanya buah hutan tropis tersebut bisa menambah penghasilan dan meningkatkan perekonomian.

“Pohon durian yang ada saat ini rata-rata peninggalan turun temurun dari datuk kakek pendahulu kami.  Makanya, pohon yang ada sangat besar.  Alhamdulillah, adanya durian ini menjadi tambahan penghasilan bagi warga,” ujar Sairaji.(jejakrekam) 

 

Penulis Sayyidil Ahmada
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.