Jaringan Pipa PDAM Ganggu Jalur Klotok, Kadis PUPR Batola: Cuma Sementara Saja

0

TERGANGGUNYA jalur klotok gara-gara jaringan pipa milik PDAM Barito Kuala ditanggapi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Batola, Abdul Manaf. Dirinya tidak membantah proyek pengadaan pipa dan relokasi pipa di kawasan Handil Bakti itu bikin mengusik bagi warga sekitar.

NAMUN, dia menyebut keberadaan jaringan pipa hanya sementara saja. “Bukan permanen dan itu hanya sementara saja diletakkan di bantaran sungai,” ujarnya, Sabtu (03/11/2018) saat dihubungi melalui pesan singkat Whatsapp.

Lebih jauh, Manaf mengungkapkan pekerjaan tersebut belum selesai seratus persen. Artinya, dalam waktu dekat pekerjaan bakal dilanjutkan dengan meletakannya jaringan pipa menuju pinggir jalan atau dalam sungai.

Sebelumnya, Kepala IKK PDAM Batola, Sarwiji berdalih masalah pemasangan pipa yang membentang di atas sungai itu, bukan kewenangan dirinya. “Itu proyek milik Dinas PUPR Batola,” kata Sarwiji, beberapa waktu lalu.

Menurut dia, apa yang dilakukan PDAM Batola adalah menanggulangi keluhan pelanggan agar air leding mengalir hingga ke rumah dalam keadaan lancar dan tidak mati. “Kalau masalah pemasangan jaringan pipa ditangani Dinas PUPR Batola,” ucap Sarwiji lagi.

Ia menyebut ada tiga jenis pipa yang dipasang di atas sungai yakni pipa air beku, pipa transmisi dan pipa untuk pelanggan. “Kami hanya menerima fisiknya,” tandasnya kepada jurnalis.

Salah satu warga Desa Semangat Dalam, Kecamatan Alalak, Handil Bakti, Aswat mengaku terganggu dengan kehadiran jaringan pipa tersebut. “Saya sudah 10 tahun lebih memanfaatkan air sungai sekaligus menggunakan untuk jalur transportasi. Sekarang, kami terganggu gara-gara pipa milik PDAM ini dipasang di tengah sungai,” kata Aswat dia.

Dirinya tiap hari mengangkut kayu galam dengan klotoknya dari daerah penghasil ke wilayah permukiman di Semangat Dalam, umumnya di Handil Bakti yang masih terakses jalur sungai.

“Ini belum lagi, adanya sampah yang menumpuk akibat adanya jaringan pipa. Jelas mengganggu sekali, bukan saja kami tak bisa lewat, tapi juga merusak pemandangan sungai,” pungkasnya. (jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.