Andalkan Si Palui, Walikota Ibnu Sina Sebut Buku Satu Smart City Selesai

0

PEMKOT Banjarmasin menunjukan keseriusan untuk menjadikan ibukota Provinsi Kalimantan Selatan dari Gerakan Menuju 100 Smart City yang diusung Kementerian Kominfo RI. Bentuk keseriusan itu saat dihelat bimbingan teknis (bimtek) tahap IV implementasi Gerakan Menuju 100 Smart City Kota Banjarmasin di Aula Kayuh Baimbai, Balaikota, Senin (29/10/2018).

WALIKOTA Banjarmasin Ibnu Sina pun menyambut hangat kehadiran Plt Direktur e-Government Kementerian Kominfo Bambang Dwi Anggono yang menjadi narasumber pada bimtek IV.  Apalagi, Banjarmasin masuk dalam program 100 smart city Indonesia yang dibimbing oleh Kementerian Kominfo.

“Ini sudah tahap keempat. Sebelumnya, kita sudah selesaikan buku satu. Kami menargetkan setelah menyelesaikan buku dua sebagai masterplan pengembangan Smartcity Banjarmasin,” ucapnya.

Bagi Ibnu, program smart city di Banjarmasin memang sudah jalan. Namun, tugas utama pemerintah kota untuk mengintegrasikan seluruh program aplikasi yang ada di SKPD.

Menurut Ibnu Sina, saat ini Pemkot Banjarmasin berfokus pada smart government sebagai layanan pemerintahan. Sementara untuk ekosistem smart city ini bukan hanya itu, melainkan smart people yang dimulai dari masyarakat. “Artinya layanan umum di masyarakat sudah kita lakukan,” ucapnya.

Kemudian, papar Ibnu Sina, pemerintah kota mulai melakukan pengembangan smart tourism yang dinilainya sebagai keunggulan Banjarmasin dalam mengembangkan pariwisata.

“Ini lebih mengarah pada river smart city, termasuk go klotok dan pengembangan lain berbasis pada sungai,” ujarnya.

Tak hanya itu, Pemkot Banjarmasin berusaha membangun e-working (jaringan), sebagai tempat yang nyaman bagi orang bekerja, termasuk mahasiswa dalam mengerjakan tugas. “Tentunya dengan dukungan wifi yang kuat. Mengingat tren masyarakat saat ini berusaha bekerja tanpa harus ke kantor. Itulah pengembang terakhir kita ke depan,” katanya.

Mantan anggota DPRD Kalsel ini mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak dalam membangun titik-titik hotspot di Banjarmasin. Di antaranya, Siring Menara Pandang, Taman Kamboja, Maskot Bekantan, Balai Kota dan tempat-tempat lainnya.

Dengan dukungan dari Telkom, Ibnu Sina berharap bisa menambah beberapa hotspot lagi di Banua Anyar, Kampung KB, Kawasan Mantuil dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). “Kami berharap ini arahnya jelas,” ucapnya.

Mantan Ketua DPW PKS Kalsel ini mengatakan, dari hasil studinya di Semarang, pemkot ingin mendukung program Bus Rapid Transit (BRT) untuk menuju smart transportasi, seiring dengan program Banjarbakula yang digalakkan Pemprov Kalsel.

“Itu yang akan kita kembangkan. Sebab, Banjarmasin agak lemah dari sudut transportasi. Makanya, kita ingin membenahi transportasi, termasuk memanfaatkan sungai sebagai sarananya,” ungkapnya.

Bagi Ibnu, masyarakat saat ini sudah bisa menikmati smart government, misalnya dengan berurusan di kelurahan diakuinya cukup mengunduh di aplikasi Pelayanan Administrasi Kelurahan Terintegrasi (Si Palui).

Setidaknya, ada 11 jenis surat administrasi yang dilayani Si Palui. Diantaranya, Surat Keterangan Kelahiran, Keterangan Kematian, Pengantar Pindah, Pengantar Nikah, Keterangan Tidak Mampu, Keterangan Kelakuan Baik, Keterangan Izin Usaha, Keterangan Usaha, Keterangan Belum Memiliki Rumah, Keterangan Belum Menikah dan Keterangan Umum.

“Jadi tak perlu datang ke kelurahan, tinggal isi apa yang ingin diurus dan datang ke kelurahan untuk mengambil,” ujar Walikota Ibnu Sina.

Lantas, berapa lama Banjarmasin mewujudkan smart city? Ibnu menjawab, untuk roadmap-nya sudah jelas ada di buku satu dan dua. Ia menginginkan, secara bertahap bisa meletakkan pondasi smart city di ibukota Kalsel ini. “Siapapun yang nanti melanjutkan, mereka sudah ada roadmap-nya, sehingga beberapa tahun mendatang sudah jelas gambarannya,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.