Foto : Ahmad Husaini
PEMILU 2019 penuh tantangan. Bagi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), raihan satu kursi untuk DPRD Kalimantan Selatan di daerah pemilihan (dapil) Banjarmasin menjadi sebuah keniscayaan dalam Pemilu 2019 nanti.
“MAKANYA, untuk mengarungi Pemilu 2019, caleg-caleg Partai Hanura diberi pembekalan. Ya, istilahnya mereka diberi sangu apa-apa saja yang boleh dilakukan dan terlarang selama masa kampanye,” ucap Ketua DPC Partai Hanura Kota Banjarmasin, Noval kepada wartawan, di sela pembekalan caleg se-Kota Banjarmasin di Hotel Banjarmasin Internasional, Sabtu (20/10/2018).
Menurut ia, sangu yang diberi partai berbentuk strategi, kerjasama dan menggalang dukungan di tengah masyarakat. “Apalagi, komposisi caleg Hanura beragam profesi dan kelompok umur. Kami ingin menjawab keinginan warga Banjarmasin,” ucap anggota DPRD Banjarmasin ini.
Dia bersyukur sejak lahir pada 2006 dan mengikuti pemilu pertama pada 2009, mendapat nomor urut 1. Kemudian, Pemilu 2014 berada di nomor urut 10. “Ternyata, di Pemilu 2019, Hanura meraih nomor urut 13. Ini bukan sebuah kebetulan, Hanura sepertinya berjodoh dengan nomor satu,” tutur Noval. Apalagi, menurut dia, saat ini Hanura telah genap berusia 13 tahun.
Sementara itu, puluhan caleg Partai Hanura se-Banjarmasin mengikuti pembekalan dari DPD Partai Hanura Kalsel serta narasumber dari lembaga penyelenggara Pemilu 2019. “Saya ingatkan agar caleg kota dan caleg provinsi harus ada simbiosis mutualisme. Ini demi meraih suara sebanyak-banyaknya,” kata Ketua DPD Partai Hanura Kalsel, Abdul Munasib Halike.
Dia mengingatkan agar semua caleg Hanura menaati aturan kampanye, sesuai apa yang berlaku di Pemilu 2019. “Mana yang boleh dan mana dilarang harus diketahui para caleg Hanura,” cetus Munasib.
Mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalsel ini menargetkan satu fraksi di DPRD Banjarmasin. Minimal meraih empat kursi di Pemilu 2019. “Ini mengingat, dari hasil Pemilu 2014 lalu, Hanura bisa mengutus tiga wakilnya di DPRD Banjarmasin,” kata Munasib.(jejakrekam)