Durian Paringin, Si Raja Buah yang Mungil Mulai Banjiri Banjarmasin

0

MUSIM si raja buah mulai menyapa Banjarmasin. Para pedagang durian mulai beteberan di sejumlah tempat di ibukota Provinsi Kalimantan Selatan. Pasokan buah khas pedalaman Kalimantan ini telah dimulai, usai sempat kosong di pasaran.

KALI ini yang menyerbu pasar buah manis legit, giliran durian asal Paringin, Kabupaten Balangan. Sejumlah pedagang durian mungil nan legit ini menggelar lapaknya,  terlihat di ruas Jalan KS Tubun, Pekauman, serta Jalan Pangeran Hidayatullah, Banua Anyar.

“Sudah seminggu ini, durian Paringin memasuki pasar buah di Banjarmasin. Karena belum panen raya, harga buah durian Paringin memang sedikit mahal,” kata seorang pedagang durian, Redi kepada jejakrekam.com, Jumat (19/10/2018).

Untuk harga sebiji durian ukuran besar dibandrol Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu. Sedangkan, ukuran lebih kecil diobral tiga biji Rp 50 ribu. “Baru seminggu ini, durian Paringin masuk. Kami langsung mengambil dari kebun yang ada di Balangan, arah menuju Tanjung (Tabalong),” kata Redi, yang mengaku sudah 20 tahun menggeluti niaga durian.

Menurut dia, setelah durian Paringin hadir, maka pada bulan berikutnya nanti akan berdatangan durian Pengaron, durian biih Martapura, serta durian Muara Teweh. “Kemungkinan pada Desember hingga Januari nanti, durian-durian ini akan membanjiri pasar buah. Setelah itu baru durian primadona, yakni durian Kasongan,” ucap Redi.

Dia menerangkan siklus buah-buahan khas Kalimantan ini biasanya bergiliran, seiring musim panen di sentra perkebunan. Dengan mendatangkan lebih dari seribu biji, Redi mengaku dalam tiga hari sudah ludes.

“Biasanya, kalau awal musim belum diketahui masyarakat. Namun, begitu buah durian membanjiri pasar, maka seiring itu pula banyak permintaan. Istilahnya, laris manis,” ucapnya.

Warga Kelayan B ini mengungkapkan para peminat durian lebih banyak mencari daging buah yang rasanya manis sedikit pahit. Menurut Redi, jika rasanya seperti itu, maka kadar alkoholnya cukup tinggi mencapai 25 persen.

“Apalagi, kalau pembeli itu punya penciuman tajam, akan tahu mana buah yang masak jatuh dan dipetik. Ya, rasa buah durian itu berbagai macam, ada yang manis, legit, gurih, dan manis pahit,” tutur Redi.

Dibandingkan durian impor dari Thailand dan Vietnam, termasuk yang didatangkan dari Pulau Jawa, Redi mengungkapkan para peminat durian asal Kalimantan masih tinggi. “Ya, ada beberapa durian unggulan yang jadi incaran pembeli. Seperti durian Pontianak, Biih, Pengaron dan paling terkenal adalah durian Kasongan,” tutur pria asal Amuntai ini.

Menurut Redi, durian Kasongan memang varietas unggulan karena daging buahnya yang tebal serta manisnya yang merata.  “Kebanyakan durian Kasongan itu sudah matang di pohon. Istilahnya, luruh dari pohon, bukan dipetik. Tapi, musimnya akan datang, setelah durian-durian dari daerah lain di Kalimantan sudah melewati masa panen,” ungkap Redi.(jejakrekam)

 

Penulis Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.