Kelelahan Berjalan di Lokasi HPS, Peserta dari Merauke Meninggal Dunia

0

DIBALIK kegembiraan Hari Pangan Sedunia (HPS) 2018 yang berlangsung di Desa Jejangkit, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (18/10/2018), ada kejadian yang mewarnai dan mengubahnya jadi ‘awan kesedihan’.

BAGAIMANA tidak, Kepala Bidang Ketahanan Pangan di Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, Merse Adrian T Mahuze (38 tahun) yang ikut hadir pada peringatan HPS ini dinyatakan meninggal dunia. Dia sempat dilarikan ke RSUD Ansari Saleh, hingga akhirnya dirujuk kembali ke RSUD Ulin Banjarmasin.

Wakil Bupati Boven Digoel Provinsi Papua Chaerul Anwar mengungkapkan bahwa almarhum yang biasa dipanggilnya adik ini dalam penglihatannya sesaat tidak ada menemukan tanda-tanda aneh, apalagi keluhan.

Menurut Chaerul Anwar, memang informasi dari parkiran pada acara HPS, Merse berjalan kaki dengan jarak tiga kilometer, yang lumayan jauh dari lokasi bersama Wakil Bupati Merauke Sularso, hingga pulangnya pun dengan berjalan kaki.

Anwar mengatakan, saat melihat Merse berjalan di lokasi parkiran, ia langsung menyapa dan mengajaknya untuk satu mobil untuk meninggalkan lokasi acara.

Kemudian, begitu mobil sudah jalan, Merse dengan gaya candaannya mengatakan bahwa panitia HPS seperti ‘ploncoin’ dirinya. Ini mengingat kondisi beliau sedang kelelahan. “Beliau ngomong gitu. Lalu saya bilang, iya masa kamu dengan tubuh segede ini disuruh jalan,” candanya.

Selanjutnya, sekitar lima menit dalam perjalanan, tiba-tiba Anwar melihat Merse kejang-kejang. Mengingat, Merse ini dikenal periang, ia menilai ini hanya candaannya saja. “Tiba-tiba, dia langsung sandaran seperti orang pingsan. Saya kira dia tidur,” kata Chaerul Anwar.

Beberapa saat kemudian tangan kiri Merse mengangkat. Dalam pikiran Chaerul Anwar, almarhum berusaha menyadarkan diri dengan cara mandiri. Hingga akhirnya Anwar meminta supir untuk lebih cepat mencari pertolongan. “Pada persimpangan jalan, kami menemukan mobil PMI. Lalu meminta bantuan, karena keterbatasan alat dibawa lagi ke puskesmas terdekat,” ucapnya.

Menurut Chaerul Anwar, usai dibawa ke puskesmas dipindah lagi ke RSUD Ansari Saleh. Namun, saat ditolong, tim medis menyatakan tidak bisa tertolong dan dinyatakan meninggal sekitar pukul 15.00 Wita. Selanjutnya, jenazah dibawa lagi ke RSUD Ulin Banjarmasin.

Dari pantauan di lapangan,  jasad Merze diberangkatkan menuju Bandara Syamsudin Noor dari pukul 17.56 Wita ke Makassar hingga pada pukul 02.00 WIB. Selanjutnya, jenazah akan diberangkatkan lagi ke kediamannya di Kota Merauke, Papua menggunakan kargo.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.