13 Kilometer Akses Jalan Menuju Bandara Syamsudin Noor Belum Beres

0

PENGEMBANGAN Bandara Syamsudin Noor menuju bandara internasional, belum sepenuhnya rampung. Ini dikarenakan akses jalan sepanjang 13 kilometer yang terkoneksi di wilayah Lingkar Utara, Kabupaten Banjar, menuju bandara di Landasan Ulin, Banjarbaru itu sebagai poros baru, belum juga beres.

FAKTA ini diungkap anggota Komisi III DPRD Kalimantan Selatan,  H Ibrahim Noor, di Banjarmasin kepada wartawan, Kamis (18/10/2018), usai mengunjungi PT Angkasa Pura I, beberapa hari lalu.

Ibrahim Noor mengutip keterangan petinggi PT Angkasa Pura di Jakarta yang menyebut akses jalan yang belum clear itu berada di kawasan  Kabupaten Banjar menuju Bandara Syamsuddin Noor.

“Untuk, poros dari Banjarmasin tak ada permasalahan. Rencananya, Komisi III DPRD Kalsel akan segera meninjau langsung ke lokasi untuk mengeceknya bersama dinas terkait,” papar legislator asal Partai Nasdem ini.

Menurut Ibrahim, masalah belum beresnya status lahan yang berada di wilayah Kabupaten Banjar juga ditanyakan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), belum juga mendapat jawaban pasti.

“Kami ingin tahu semua titik kawasan yang dijadikan areal pengembangan Bandara Syamsudin Noor itu yang masih belum clear. Ini menyangkut kemajuan proyek pengembangan bandara internasional di Syamsudin Noor,” kata Ibrahim.

Hal senada juga dilontarkan Riswandi. Anggota Komisi III DPRD Kalsel dari Fraksi PKS ini menegaskan tujuan dituntaskannya status lahan yang jadi akses jalan sepanjang 13 kilometer harus dipercepat.

“Dengan lahan yang ada dan tengah digarap pihak bandara, tentu kita yakin pengembangan Bandara Syamsudin Noor yang target rampung pada 2020 bisa tercapai. Apalagi, dalam waktu dekat ini ingin diresmikan,” kata Riswandi.

Ia berkeyakinan,  jika seluruh lahan sudah rampung, kelanjutan proyek bandara tak terhambat gara-gara belum beresnya pembebasan lahan, terutama di wilayah Kabupaten Banjar. “Kami berharap masalah ini segera dituntaskan, agar target bisa tercapai,” pungkasnya.(jejakrekam)

 

Penulis Ipik Gandamana
Editor Ddi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.