CCTV Banjarbaru Ditambah, Jangan Lupa Awasi Pembatuan

0

AWAL tahun 2018 lalu, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Banjarbaru meluncurkan program Pantau. Publik bisa memonitor situasi kota dengan Closed Circuit Television (cctv) melalui laman resmi Pemkot Banjarbaru. Namun, sejalan dengan semakin rawannya aksi kriminalitas serta pekat, jumlah CCTV mestinya perlu ditambah.

ADA tujuh titik kota Banjarbaru yang bisa kita akses lewat program Pantau. Di antaranya, Lapangan Murjani, Taman Air Mancur, Taman Van Der Pijl, Taman Mawar, Bundaran PDAM-STM, serta Depan Terminal (KFC Banjarbaru).

Dari penelusuran jejakrekam.com, meski warga bisa mengecek kota lewat program laman Pantau CCTV, layanan streaming masih cenderung tersendat-sendat. Beberapa titik CCTV juga tak bisa diakses.

Kepala Diskominfo Kota Banjarbaru, Johan Arifin mengakui jumlah CCTV dan layanan streaming yang tersedia masih terbatas. Makanya, sebut dia, tahun 2019 nanti sedang dianggarkan penambahan alat pemantau. Khususnya lokasi-lokasi rawan kriminalitas.

“Untuk titiknya, sedang dalam pembahasan di mana saja,” ujar Johan Arifin kepada jejakrekam.com, Rabu (17/10/2018).

Dalam pembahasan yang tengah berlangsung, Diskominfo melibatkan Satpol PP dan Polresta Banjarbaru. Lantaran dua institusi ini paling mengerti titik-titik rawan kejahatan Kota Banjarbaru. Tetapi, ketika ditanya apakah kawasan rawan seperti kawasan eks prostitusi Pembatuan juga masuk daftar, dirinya mengatakan belum memungkinkan.

“Ini terkait ketersediaan jaringan juga. Kecuali, nanti sudah dibangun kantor Kecamatan Landasan Ulin dan perkantoran lainnya di wilayah Pembatuan itu,” jelas Johan.

Sebelumnya, memang ada wacana Pemkot Banjarbaru untuk menyulap kawasan eks lokalisasi itu menjadi bagian kawasan perkantoran pemerintah.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Banjarbaru, Wartono menyambut baik upaya penambahan CCTV. Namun, yang diingatkannya titik-titik rawan seperti Jalan Kenanga (Pembatuan), Kelurahan Landasan Ulin Timur, Kecamatan Landasan Ulin serta Jalan alternatif Trikora juga perlu dipasang.

Bukannya apa-apa, meski sudah ditutup sejak akhir tahun 2016 silam, kawasan eks lokalisasi yang berada di Jalan Kenanga, Banjarbaru Timur ini tetap dicurigai masih beroperasi secara senyap.

Sejauh ini, tujuh titik CCTV yang terintegrasi dengan program Pantau masih masuk kawasan pusat kota. Ambil contoh, kawasan Lapangan Murjani. Maksud dia, harus ada pemasangan kamera pengintai di kawasan rawan kejahatan. (jejakrekam)

Penulis Donny Muslim
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.