Perpustakaan Pal Anam Direhab, Layanan Pinjam Buku Dipindah ke Tendean

0

HINGGA Desember 2018 nanti, ruang induk Perpustakaan Kilometer Enam atau Perpustakaan Pal Anam ditutup sementara. Bukan tanpa alasan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalsel selaku pengelola sedang melakukan pemugaran gedung secara besar-besaran. Lantas, ke mana layanan bakal dialihkan?

KEPALA Dispersip Provinsi Kalsel, Nurliani Dardie mengatakan layanan peminjaman buku bakal dialihkan langsung menuju gedung perpustakaan alternatif yang terletak di Jalan Kapten Piere Tendean, dekat Kantor Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin.

“Semuanya bagian ruang induk bakal direhab. Sampai ruang kerjaan kecuali ruang baca anak (kids library) yang berada di bawah gedung utama,” kata Nurliani Dardie kepada awak media di Banjarmasin, Selasa (16/10/2018).

Meski begitu pengembalian buku serta pembuatan kartu tanda anggota (KTA) tetap beroperasi di Perpustakaan Pal Anam. Selain itu, bagi pengunjung yang ingin melahap buku tetap bisa mendapat tempat di ruang outdoor milik Dispersip Kalsel. Ambil contoh, dengan menggunakan gazebo serta taman belakang.

Dengan kondisi renovasi besar-besaran, Nurliani meminta maklum. Menurut Bunda Nunung, sapaan akrabnya, perbaikan gedung juga demi peningkatan pelayanan publik. “Apalagi kita semua sudah tahu, kondisi ruang induk perpustakaan berarsitektur Rumah Banjar ini memang terkadang bikin tak betah berlama-lama karena kesannya yang kolot dan lusuh,” tuturnya.

“Saya tidak tahu kapan terakhir ruangan direhab. Yang jelas, memang gedung sudah saatnya diperbaiki,” sambung Bunda Nunung.

Pemugaran sendiri menggunakan APBD Kalsel 2018 sebesar Rp 2,2 miliar plus nilai interior seharga Rp 800 juta. Bunda Nunung mengakui, pihaknya memang sedang dikejar target. Untuk merenovasi gedung agar selesai tepat waktu pada akhir tahun mendatang. Lantaran baru saja mendapatkan pemenang lelang pengerjaan konstruksi. Padahal anggaran tercantum dalam APBD Murni 2018 Provinsi Kalsel.

Pengunjung perpustakaan Pal Anam, Sabrina mengaku kaget melihat pemugaran perpustakaan. “Tadi datang ke sini, awalnya mau pinjam buku. Eh, malah direhab. Tapi bagus saja, kondisinya memang sudah tua. Syukur, ada pengganti sementaranya meski jauh,” tutur mahasiswi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini.

Menurutnya, Banjarmasin memang kekurangan perpustakaan yang layak alias representatif. Padahal, kalau mau diuji minat baca masyarakat tak bisa sekonyong-konyong dikatakan merosot. “Buktinya, pengunjung perpustakaan ini ramai juga kan? Apalagi kalau nantinya sudah direhab, saya yakin tambah cantik lagi,” imbuhnya. (jejakrekam)

 

Penulis Donny Muslim
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.