Teringat Pangeran Antasari, Paman Birin Tak Bisa Menahan Isak Tangis

0

TERINGAT kisah heroik perjuangan Pangeran Antasari dalam melawan kolonialisme Belanda di Tanah Banjar, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor tak bisa menahan isak tangisnya. Kegigihan sang pahlawan Perang Banjar ini menjadi inspirasi gubernur yang akrab disapa Paman Birin.

SAAT berziarah dalam rangkaian peringatan haul ke-156 Pangeran Antasari, Paman Birin pun menaburkan bunga ke makam sang pejuang Tanah Banjar di Jalan Malkon Temon, Kelurahan Surgi Mufti, Banjarmasin, Kamis (11/10/2018) pagi.

“Pangeran Antasari  adalah salah satu pahlawan nasional yang berasal dari Kalsel. Semangat nasionalisme yang diwariskan Pangeran Antasari harus terus dikenang sepanjang masa,” kata Paman Birin, tak kuasa menahan isak tangisnya, saat memberi sambutan usai tabur bunga dan berziarah ke makam Pangeran Antasari.

Menurut Paman Birin, semangat Pangeran Antasari yang tak mau menyerah walau dibujuk, dirayu, hingga terancam ditangkap dan dibunuh oleh Belanda, sangat teguh dengan slogannya haram manyarah waja sampai ka puting (haram menyerah baja hinga akhir).

“Sikap nasionalisme yang diwariskan Pangeran Antasari harus kita pukuk dalam jiwa kita sebagai warga Kalsel,” kata Paman Birin, di hadapan para undangan serta ratusan siswa SD dan SMP yang mengikuti ziarah ke salah satu tokoh sentral Perang Banjar itu.

Bagi Paman Birin, semboyan haram manyarah waja sampai ka puting, sangat luas maknanya. “Kita tak boleh menyera kepada musuh, tak tergoyahkan, ulet dan tabah sampai akhir. Ini bisa diaplikasikan dalam membangun Banua,” kata Ketua DPD Partai Golkar Kalsel ini.

Atas jasanya melawan penjajah di Tanah Banjar, Pangeran Antasari pun disematkan sebagai pahlawan nasional berdasar Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 06/TK/Tahun 1968 tanggal 27 Maret 1968.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.