Jangan Sampai Buntung, Butuh Kajian Rasional Relokasi Pedagang Pasar Bauntung

0

PENGAMAT kebijakan publik HE Benyamine meminta agar Pemkot Banjarbaru bisa lebih rasional dalam rencana penataan pedagang Pasar Bauntung. Apalagi, dengan munculnya penolakan dari para pedagang atas rencana relokasi ke kawasan Jalan RO Ulin.

PRIA yang juga seorang budayawan ini mengakui alasan para pedagang menolak dipindah ke tempat sepi, dari lokasi Pasar Bauntung Banjarbaru sangat beralasan.

Belajar dari pengalaman ketika para pedagang dipindah ke lokasi baru justru banyak yang mengalami kegagalan. Akibat sepinya pembeli, atau karena jarak yang sangat jauh dari pusat kota atau pemukiman warga.

“Saya mendukung pemerintah kota ingin penataan pasar jauh lebih baik lagi. Namun, harus ada alasan yang sangat rasional karena menyangkut hajat orang banyak. Utamanya adalah para pedagang Pasar Bauntung Banjarbaru, jangan sampai malah buntung di lokasi baru,” kata Benyamine kepada jejakrekam.com di Banjarbaru, Kamis (11/10/2018).

Dia menyarankan sebelum mewujudkan rencana, sepatutnya pengambil kebijakan di Balai Kota Banjarbaru menyodorkan sebuah kajian dan analisis yang komprehensif dan rasional. “Jadi, bukan asal memindah pedagang ke tempat baru yang belum tentu menjanjikan bagi mereka,” katanya.

Benyamine justru tak ingin ketika memindah puluhan hingga ratusan pedagang ke Jalan RO Ulin, yang semula berada di jalan besar, Jalan Achmad Yani justru menimbulkan masalah baru.

“Bukan masalah memecahkan masalah, justru bisa menciptakan masalah baru. Inilah mengapa penting sebuah analisis dan kajian dengan mempertimbangkan hal-hal yang rasional,” tegasnya.

Menurut Benyamine, sepatutnya Pemkot Banjarbaru justru memecahkan dan mengurai masalah yang ada di lokasi lama, Pasar Bauntung.

Salah satu tokoh pedagang Pasar Bauntung, Hariyadi mengatakan rencana relokasi ke kawasan RO Ulin, justru akan mengorbankan para pedagang sendiri. Menurut dia, penolakan dari para pedagang berdasar pertimbangan rasional, karena pengalaman yang ada, banyak pemindahan pedagang ke tempat baru berujung kegagalan.

“Seperti  yang kami utarakan, berada di tempat yang sepi, justru membuat aktivitas perdagangan makin lesu. Ini salah satu alasan kami menolak rencana pemerintah kota,” pungkasnya.(jejakrekam)

 

Penulis Syahminan
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.