Sedot Sabu dalam Toilet Masjid, Tersangka Mengaku Lebih Bersemangat

0

SEAKAN tak ada tempat lagi, akhirnya toilet masjid dijadikan tempat menyedot sabu. Akhirnya, dua pengemudi ojek online, Risky Julianda (25 tahun) bersama temannya, Sholihin (22 tahun) harus berurusan dengan aparat Polsek Banjarmasin.

RISKY yang tercatat warga Jalan Tatah Pemangkih Laut,  Komplek Surya Mas II, Desa Pemangkih Laut, Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar dan Sholihin, warga Handil Bakti, Komplek Persada Raya 3, Desa Semangat Dalam, Kecamatan Alalak, Batola, kepergok warga yang curiga dengan aktivitas mereka di dalam toilet Masjid Iman Syafi’I, Kelurahan Pemurus Dalam, Kota Banjarmasin, Senin (8/10/2018) malam, sekitar pukul 21.00 Wita.

Kapolsek Banjarmasin Selatan Kompol H Najamudin Bustar mengakui tertangkapnya dua pengguna narkoba di dalam toilet itu setelah diketahui kaum masjid bernama Mustain. Saat itu, dua pengemudi ojek online ini berlama-lama berada di dalam WC masjid, hingga Mustain memberitahu kepada dua warga lainnya, Saifullah dan Benny Nurdiansyah untuk menggerebek.

“Benar saja, saat digerebek dan kemudian digeledah dalam tas tersangka, ditemukan barang bukti berupa dua pipet plastik berisi sisa sabu. Alat bukti lainnya seperti alat hisap bong plastik, 14 batang sedotan plastik,  sebuah kotak rokok dan satu korek mancis,” kata Kapolsek Banjarmasin Selatan, Kompol Najamudin Bustari kepada wartawan di Banjarmasin, Rabu (10/10/2018).

Menurutnya, informasi penangkapan dua tersangka yang tengah menyedot sabu di dalam toilet dari kaum masjid serta warga setempat, dan petugas bhabinkatibmas. “Makanya, saya minta dua pelaku jangan dipukul masyarakat. Walaupun, mereka telah  menyalahgunakan tempat suci untuk jadi tempat menyabu,” tutur Najamuddin.

Ia menegaskan usai dites urine, kedua pelaku positif telah mengkonsumsi narkoba. “Untuk kedua tersangka ini kami kenakan Pasal 112 UU Narkotika Nomor 35 Tahun 2009 dengan ancaman empat tahun penjara. Tapi, tersangka tetap ditahan,” kata perwira Polresta Banjarmasin ini.

Sementara itu, salah satu tersangka Risky Julianda mengaku sudah sering menyedot sabu. Terkadang di rumah, atau di tempat lainnya. “Sabu itu saya dapat dari teman. Ya, urunan beli seharga Rp 100 ribu, jadi bagi rata-rata Rp 50 ribu,” kata Risky, yang juga mengaku pernah terjerat kasus narkoba sebelumnya.

Ia mengatakan motif menyedot sabu, bukan karena badan capek atau tak bersemangat untuk mengejar setoran. Menurutnya, apa yang dilakukan dirinya, karena memang sudah kecanduan dengan narkoba. “Habis menyedot sabu, badan agak lebih enakan,” ucap Risky.(jejakrekam)

 

Penulis Deden
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.