Rapat Usulan Renovasi Stadion 17 Mei Temui Jalan Buntu

0

BELUM ada putusan diambil terkait keinginan badan pengelola Stadion 17 Mei untuk merenovasi stadion homebase Barito Putera tersebut.

DINAS Pemuda dan olahraga (Dispora) Kalsel selaku pembina, serta Komite Nasional Olahraga (KONI) Kalsel sama-sama masih bertahan dengan argumen masing-masing, sesuai aturan yang mereka pegang.

Dispora Kalsel tetap tidak menganggarkan alokasi dana untuk renovasi stadion itu, selagi masih ada ikatan kontrak kerjasama pemanfaatan yang masih berjalan hingga 2022 mendatang. “Bagi kami tetap tidak bisa, selama kontrak masih belum diputus lebih dulu,” ujar Kadispora Zakly Aswan saat rapat bersama Komisi IV DPRD Kalsel, Rabu (10/10/2018).

Ia mengatakan, jika kontrak kerjasama tersebut diputus, maka pihaknya akan merancang renovasi berat Stadion 17 Mei tersebut. “Namun, bukan dalam konteks yang dimaksud atau diusulkan pengurus KONI yang ingin merenovasi di tengah masih adanya kontrak kerjasama yang berjalan hingga kini. Jadi kami masih berat untuk mengabulkan ini,” katanya.

Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Kalsel Aminuddin Latif menyatakan hal yang sama. Ia mengatakan, dilema renovasi 17 Mei harus diurai sehingga tidak terjadi pertentangan. Menurutnya, untuk mengurai masalah ini, KONI Kalsel bisa menyerahkan baik-baik atau ada kaidah yang harus ditempuh.

“Tidak tepat jika mengatakan ada pembohongan kepala daerah karena belum merenovasi Stadion 17 Mei, karena prinsipnya kami siap merenovasi. Tapi ada ketentuan yang harus diikuti. Merespon aspirasi juga harus dengan cara yang benar dan dibolehkan aturan. Jadi belum sampai ke pembohongan, karena kami ingin merenovasi tentu saja dalam koridor aturan yang berlaku,” tuturnya.

Kabid Pengelolaan Barang Milik Daerah Bakeuda Kalsel M Mirhansyah menjelaskan, kerjasama pemanfaatan aset antara Pemprov Kalsel dengan KONI Kalsel mulai 2012 hingga 2022. Pada periode 2012-2014 dilaksanakan renovasi total Stadion17 Mei. Saat itu, lanjutnya, posisi aset dikembalikan terlebih dahulu ke Pemprov Kalsel, dan setelah selesai direnovasi, dikembalikan lagi ke KONI Kalsel.

Menurut Mirhan, secara aturan apabila ingin melaksanakanrehab memang harus dikembalikan. “Dari sisi ketentuan kerjasama bahwa mitra kerjasama yang bertanggungjawab terhadap pemeliharaan, operasional, dan pembiayaan lain lain. KONI merupakan pihak mitra kerjasama yang mempunyai hak dan kewajiban. Pemanfaatan aset itu tujuannya untuk peningkatan daya guna, peningkatan daya hasil, dan peningkatan pendapatan daerah,” katanya.

Asisten I Bidang Pemerintahan Setdaprov Kalsel Siswansyah menambahkan, sebagaimana dilaporkan oleh badan pengelola, perawatan Stadion 17 Mei tambal sulam karena kemampuan keuangan yang terbatas. Padahal setelah renovasi terakhir, fasilitas Stadion 17 Mei perlu perawatan.

“Pada 2017 ada usulan untuk renovasi, ternyata secara aturan pengelolaan keuangan mengenai kewenangan urusan di Dispora. Jika mengeluarkan anggaran bertentangan dengan aturan. Diperlukan duduk bersama antara pemprov dan KONI untuk adendum MoU, aset dikembalikan sehingga penganggaran disepakati di dispora. Berapa anggarannya, tergantung kemampuan APBD. Jadi harus dikembalikan dulu, pemprov punya niat memperbaiki,” katanya.

Perwakilan Badan Pengelola Stadion 17 Mei Yunani mengaku pihaknya memahami aturan. Terkait mengembalikan, ujar Yunani, pihaknya perlu evaluasi internal terlebih dahulu. Hanya saja kata dia, jika diteruskan yang ada kondisinya seperti yang terlihat, karena pihaknya tahun ini telah memperbaiki wc, membangun mushala, namun tak mampu memperbaiki atau membangun yang lebih besar karena keterbatasan kemampuan anggaran. “Nanti KONI menganalisa apakah harus dikembalikan ke pemda dan pemda memperbaiki,” katanya.

Ketua Komisi IV DPRD Kalsel Yazidie Fauzy mengharapkan beberapa pihak perlu menindaklanjutinya dengan pertemuan informal guna membuka kebuntuan sehingga bisa diselesaikan.

“Harus ada jalan keluar bersama. Jika sama-sama bertahan di pendapat masing-masing maka aspirasi masyarakat tidak terakomodir. Kami menyarankan antara pemprov dengan KONI ada pertemuan informal. Intinya renovasi untuk meningkatkan prestasi atlet daerah. Jadi jangan dibiarkan berlarut-larut dan harus ada jalan keluar,” kata.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.