Saban Pagi dan Sore Macet di Kayutangi, U-turn Disarankan Ditutup

0

BELOKAN atau U-turn yang ditutup Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin di sepanjang Jalan Brigjen H Hasan Basry, Kayutangi, benar-benar berdampak. Buktinya, hampir saban sore, akselarasi lalu lintas sedikit terhambat, bahkan kemacetan tak terhindarkan.

TERUTAMA, saat pagi dan sore, ketika kawasan Kayutangi yang dipenuhi fasilitas pendidikan seperti sekolah dan kampus Universitas Lambung Mangkurat (ULM), berbarengan keluar dan masuk.

Seperti terlihat pada Senin (8/10/2018) sore, tumpukan pengendara sepeda motor berbaur dengan mobil dan truk berbadan jumbo, tersendat di depan U-turn depan SMKN 3 Banjarmasin.

“Ya, saya sering melewati waktu pagi dan sore, selalu macet di depan pintu gerbang Unlam (ULM), hingga ke arah pertigaan Jalan Brigjen H Hasan Basry-Jalan Cemara Raya,” kata pengamat perkotaan, Nanda Febriyan Pratamajaya kepada jejakrekam.com, Senin (8/10/2018).

Menurut Nanda, tumpukan pengguna jalan bermotor di depan U-turn, akibat dari beban atau volume sepeda motor atau mobil tak sebanding dengan lebar jalan.

“Kalau saya menyarankan agar seluruh U-turn ditutup saja. Jadikan seluruh memutar di Bundaran Kayutangi. Termasuk, Dinas Perhubungan Banjarmasin melakukan rekayasa lalu lintas, terutama untuk akses masuk dan keluar dari kampus ULM,” kata Nanda.

Planolog jebolan Universitas Brawijaya (UB) Malang ini mengakui titik sentral kemacetan berada di depan kampus ULM, sehingga perlu rekayasa lalu lintas untuk memindah akses masuk, seperti memutar di Jalan Rahim dan lainnya.

“Memang, saat ini di ULM, tengah dibangun akses in out (masuk keluar). Namun, untuk mengantisipasi hal itu, agar tak tercipta kemacetan, maka U-turn yang ada bisa ditutup seluruhnya,” kata Nanda.

Dengan begitu, menurut dia, seluruh pengendara akan diminta memutar di Bundaran Kayutangi, meski lebih jauh demi menghindari tumpukan di satu belokan yang ada di Kayutangi.

Sementara itu, Kabid LLAJ Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin, Slamet Bedjo mengungkapkan dampak macetnya jalan di depan kampus ULM ini diakibatkan penataan sistem di antara Gedung Wanita dan di Jalan Flamboyan sebagai titik macet ini belum dieksekusi oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XI Banjarmasin.

“Makanya menjadi titik macet. Kalau dari Flamboyan keluar bisa belok kanan, makanya ditutup separator supaya jangan belok kanan,” katanya.

Slamet Bedjo menegaskan, tidak ada kendala dalam eksekusi penataan sistem pada median yang menjadi ranahnya Balai Jalan. “Jadi, tinggal menunggu Balai Jalan,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.