Cegah Atlet Kabur ke Daerah Lain, Insentif Harus Dinaikkan

0

CEGAH atlet berprestasi kabur ke daerah lain, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalsel berencana berikan insentif.

INSENTIF tersebut diharapkan bisa memotivasi semangat atlet lebih giat berlatih dan cinta terhadap Banua. “Insentif akan diupayakan agar atlet tidak lari ke daerah lain, dan supaya lebih giat berlatih,” ujar Ketua Pembinaan Prestasi KONI Kalsel Gusti Perdana Kesuma usai bertemu Komisi IV DPRD Kalsel, Rabu (26/9/2018).

Diungkapkannya, sudah ada atlet Kalsel yang berprestasi di tingkat nasional bahkan internasional, namun karena merasa kurang mendapat perhatian dari pemerintah daerah, mereka hengkang ke provinsi lain. Hal ini sangat merugikan Kalsel. “Contohnya juara loncat indah, yanh sekarang pindah ke Jawa Timur,” ucap mantan anggota DPRD Kalsel ini.

Ia juga menyatakan banyak atlet berprestasi yang menjadi tenaga honorer di beberapa SOPD atau instansi, yanh tidak lagi dapat mengikuti latihan. Padahal, untuk pembinaan atlet, khususnya saat persiapan mengikuti suatu even, diperlukan cukup waktu untuk latihan.

“Di Jawa, atletnya latihan 6 jam. Kalau di Kalsel, minimal 4 jam. Kalau sudah menjadi tenaga honorer, mereka tidak bisa lagi latihan maksimal, karena waktunya sudah habis di tempat kerja,” bebernya.

Agar pembinaan atlet di Kalsel dapat berjalan dengan baik, katanya, harus ditunjang dari berbagai aspek, seperti sarana prasarana dan anggaran yang mencukupi. “Kondisi selama ini justru sebaliknya, karena terus mengalami penurunan,” ucapnya.

Pada 2016, bebernya, dana dari pemerintah daerah sebesar Rp 23 miliar, pada 2017 Rp 17 miliar, dan pada 2018 hanya Rp 11 miliar. “Untuk 2019 belum diketahui. Padahal, tahun depan ada persiapan PON dan Pra PON. Minimal pemerintah daerah dapat menganggarkan Rp 37 miliar,” katanya.

Ketua Komisi IV DPRD Kalsel Yazidie Fauzy mengapresiasi positif dan setuju atas usulan dari KONI Kalsel. Menurutnya, sudah seharusnya atlet berprestasi diberikan apresiasi.

“Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mengalokasikan anggaran bagi organisasi yang membawahi cabang olahraga masing-masing,” katanya.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.