Ribuan Kitab Masyhur pun Terbakar, Warga Murung Keraton Hanya Bisa Bersabar

0

PUING-puing sisa kebakaran yang melanda Murung Pasar Martapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (25/9/2018) dinihari, mulai dibersihkan warga. Selain menghanguskan enam unit rumah warga di Jalan Karya RT 4, ribuan kitab dan buku yang menjadi barang koleksi  pun turut ludes. Sebagian lagi, masih bisa diselamatkan.

PEMILIK kitab-kitab yang jadi rujukan di Pondok Pesantren Darussalam Martapura dan pesantren lainnya, Abdussalam mengungkapkan ada sejumlah kitab yang sangat penting bagi pendidikan agama turut terbakar. Ribuan kitab itu berisi ajaran Islam seperti ilmu fiqih, tasawuf dan lainnya. Kebanyakan kitab-kitab itu diimpor dari negara Timur Tengah, seperti Maroko, Handramaut Yaman dan Beirut, Lebanon.

Abdussalam yang merupakan lulusan Pondok Pesantren Darussalam Martapura ini berprofesi sebagai guru atau ustadz di Ponpes An-Nur, Sekumpul. Ia berpandangan kitab adalah salah satu hal yang penting dalam menimba ilmu dan menjadi gudang ilmu. Untuk itu, ia sangat suka membaca kitab, terutama yang berisi ajaran agama islam.

“Sebagian besar kitab koleksi saya berbahasa Arab. Kitab itu ditulis para ulama, guru dan cendekiawan muslim dari berbagai penjuru dunia. Tetapi, saya lebih banyak memiliki buku-buku dari Hadralmaut,Yaman,” ucap Abdussalam kepada jejakrekam.com, di Martapura, Selasa (25/9/2018).

Pemuda yang berusia sekitar 25 tahun ini mengatakan kitab karya Hujatul Islam, Imam Al- Gazali menjadi salah satu koleksi yang paling ia senangi. Namun, sayangnya, kitab turut ludes dilalap si jago merah. Kitab yang masyhur karya Imam Al-Gazali adalah Ihya Ulumuddin.

Jebolan Darul Mustafa Hadramaut, Yaman ini juga menyatakan, penulis kitab asal Maroko juga ia koleksi, seperti tulisan Ibnu Khatir. “Tulisan para tokoh dalam islam ini saya sukai, karena sangat bermanfaat untuk menambah ilmu kita,” terangnya.

Menyikapi terjadinya musibah kebakaran yang menghanguskan rumah dan dua lemari besar berisi kitab ini, Abdussalam hanya tersenyum. Sebab, menurut dia, semuanya sudah takdir dan tetap berbaik sangka kepada Allah SWT.

Di lokasi kebakaran, terlihat Abdussalam dengan dibantu teman dan keluarga memilah dan memilih kitab-kitab. Sebagian kitab masih bisa digunakan ditempatkan tersendiri. Sedangkan, yang sudah rusak parah dimasukan ke dalam karung.(jejakrekam)

Penulis Syahminan
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.