Foto : Arpawi
SEMPAT melontarkan ancaman akan memboikot puncak peringatan Hari Jadi Kota Banjarmasin ke-492 tahun, yang berlangsung di Siring RE Martadina, Balai Kota, Senin (24/9/2018), rupanya Hermansyah, mengurungkan niatnya. Ada apa?
WAKIL Walikota Banjarmasin ini berdalih dirinya berhadir dalam prosesi sakral napak tilas ibukota Provinsi Kalimantan Selatan ke-492, karena demi masyarakat kota. Berikutnya, karena ada undangan yang wajib dihadirinya.
“Alasan berikutnya adalah Pak Hamli Kursani (Sekdakot Banjarmasin non aktif) juga diberikan undangan. Beliau juga berada di kursi VVIP depan. Kalau masalah administrasi, itu urusan Pak Wali (Walikota Ibnu Sina),” kata Hermansyah kepada wartawan, usai menghadiri acara puncak Harjad Banjarmasin ke-492.
Apakah sudah ada deal dengan Walikota Ibnu Sina mengenai nasib Hamli Kursani yang dicopot sementara sebagai sekdakot untuk dikembalikan? Hermansyah beralasan tidak tahu. Dia juga meminta masyarakat untuk bergembira dalam peringatan Harjad Kota Banjarmasin.
Sementara itu, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina mengungkap telah mendapat surat dari Gubernur Kalsel Sahbirin Noor. Surat Paman Birin-sapaan akrab gubernur berisi mengalihkan kepada kewenangan walikota untuk memutuskan nasib Sekdakot Banjarmasin non aktif Hamli Kursani.
Dari hasil surat ini, Ibnu Sina mengatakan akan mendisposisikan ke pihak Setdakot Banjarmasin dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk segera menyikapi surat dari Paman Birin, usai Hari Jadi Kota Banjarmasin.”Mudah-mudahan bisa selesai secepatnya,” katanya.
Mantan anggota DPRD Kalsel ini menyatakan dengan diputuskannya melalui surat tersebut, berarti sudah selesai prosesnya. Ia membeberkan, tak ada alasan lagi untuk tidak mengembalikan Hamli Kursani ke posisi awal sebagai Sekdakot Banjarmasin.
“Ini kan dibebastugaskan sementara. Setelah ada surat itu, tentu ini dikembalikan jabatannya sebagai sekda. Kita kan taat aturan,” kata Ibnu Sina.(jejakrekam)