Gara-Gara Salah Undangan, Aliansi Mahasiswa Kalsel Batal Berdialog di DPRD Kalsel

0

RENCANA audiensi membahas soal anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar. antara aktivis Aliansi Mahasiswa Kalsel, bersama anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kalsel, yang dijadwakan hari ini Rabu (12/09/2018) batal digelar. Pasalnya, undangan yang disampaikan pihak dewan hanya ditujukan bagi KAMMI Kalsel dan bukan untuk Aliansi Mahasiswa Kalsel.

KEPALA Bagian Persidangan Setwan DPRD Kalsel, M Zaini mengatakan sesuai  kesepakatan antara mahasiswa dan Sekwan 10 September 2018 lalu, pihaknya siap menfasilitasi mahasiswa  untuk melakukan audiensi dengan anggota dewan dan pihak terkait diantaranya Komisi II DPRD Kalsel, Biro Ekonomi Setdaprov Kalsel serta perwakilan Bank Indonesia wilayah Kalsel.

Namun para mahasiswa yang sebelumnya sempat dua kali menggelar aksi demo untuk bertemu dengan wakil rakyat itu membatalkan audiensi dengan alasan kecewa karena undangan hanya ditujukan kepada KAMMI Kalsel,  bukan Aliansi Mahasiswa Kalsel. “Kalau kita nilai  alasan pembatalan ini tidak subtansial, karena secara resmi, surat dari KAMMI yang diterima Sekwan, sehingga surat balasannya ditujukan ke KAMMI,” sebut M Zaini. Lagi pula imbuh dia, secara administratif  sekwan sudah menjalankannya sesuai prosedur.

Selain itu, Sekwan juga menghadirkan pihak legislatif, eksekutif dan perbankan sesuai kesepakatan bersama. Kendati batal, sebut M Zaini lagi, Sekwan siap memfasilitasi kembali jika mahasiswa ingin menyampaikan aspirasinya. Terlebih aspirasi yang disampaikan menyangkut kepentingan bersama. Namun dengan catatan menyesuaikan dengan jadwal anggota dewan.

Seperti diketahui, beberapa hari lalu puluhan aktivis yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kalsel, sempat dua kali menyambangi gedung DPRD Kalsel di Jalan Lambung Mangkurat untuk menyampaikan sikap dan aspirasi mereka terhadap merajalelanya mata uang dolar atas rupiah. Namun, aksi yang dikomandani Sigit Hidayat pada  Senin 10 September 2018 pakan lalu tak berhasil bertemu satupun wakil rakyat disana. Sehingga meminta agenda untuk audiensi pada  Rabu (12/9/2018) namun gagal.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.