Sekolah Keluarkan Siswanya, Amka Pertanyakan Peran Guru BK

0

PENGAMAT pendidikan Dr Amka mengaku prihatin adanya salah satu siswa SMA Negeri 4 Banjarmasin, yang dikeluarkan dari sekolahnya.

MEMBACANYA di jejakrekam.com, saya prihatin atas kejadian itu,” kata Amka kepada jejakrekam.com, Selasa (11/9/2018).

Mantan Sekretaris Dinas Pendidikan Kalsel ini menyesalkan kalau ada siswa yang disalahkan karena kenakalannya. “Sekolah pasti memiliki guru BK (bimbingan dan konseling). Pertanyaan saya, kemana guru BK sekolah tersebut,” tanyanya.

Selain itu, lanjutnya, instansi terkait tidak mampu melakukan pembinaan bagi kepala sekolah dan guru. “Padahal, pada prinsipnya perilaku anak itu adalah akumulasi. Kejadian anak nakal, berarti deteksi dini (preventif) dan pendampingan tidak jalan di sekolah bersangkutan,” bebernya.

Saat ini, bebernya, pemerintah sedang melaksanakan program wajib belajar 12 tahun dan menggalakkan pendidikan inklusif yang ramah pembelajaran. Selain itu, setiap anak punya hak pendidikan.

Menurutnya, apabila ada anak nakal, lebih baik dibina perilakunya. Sebab, perilaku anak pada prinsionya bersifat akumulatif, sehingga perlu upaya deteksi dini atau preventif.

Selain itu, lanjutnya, penting juga pendampingan lebih intensif oleh semua guru, khususnya guru BK dan GPK (guru pembimbing khusus).

“Mengeluarkan atau memindah siswa akan menimbulkan masalah baru, misalnya bagi kebutuhan belajarnya dan kondisi psikologis siswa,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.