Membangun Bangsa Guna Mewujudkan Kesejahteraan Melalui Laut

0

MEMPERINGATI HUT ke-73 TNI, jajaran TNI AL Lanal Banjarmasin menggelar berbagai kegiatan, seperti bakti sosial esehatan dengan donor darah, pemberian tali asih bagi purnawirawan TNI AL, dan ziarah ke makan pahlawan dan makam Brigjend Hasan Basri.

TAHUN ini, beber Danlanal Banjarmasin Kolonel Laut (P) Wijayanto, tema kegiatan adalah bersama rakyat, TNI AL siap membangun bangsa guna mewujudkan kesejahteraan melalui laut. “Jalesveva Jayamahe,” tegasnya.

Pihaknya juga memberikan Setya Lencana, bagi yang masa pengabdiannya selama 20 tahun, 24, 16, dan 8 tahun.

Menurutnya, dalam kurun 73 tahun telah banyak pengorbanan jiwa dan raga para pejuang pendahulu, untuk memperjuangkan dan mempertahankan NKRI, termasuk melalui laut. “Oleh karena itu, sebagai genarsi penerus sudah sepantasnya kita meneladani semangat patriotisme, serta keiklasan dan pengorbanan pejuang pendiri TNI Angkatan Laut,” ucapnya.

Dikatakannya, wujud pengabdian tersebut dapat diimplementasikan melalui dedikasi, loyalitas, dan kerja keras, serta mencurahkan segenap kemampuan yang dimiliki demi kejayaan TNI Angkatan Laut.

“Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Sumber daya laut kita sangat melimpah, namun belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai sumber kemajuan, kemakmuran, dan kesejahteraan rakyat Indonesia,” tuturnya

TNI AL, lanjutnya, terus berupaya meningkatkan kekuatan dan kemampuannnya dengan melaksanakan pembangunaan dan pembinaan teritorial, sehingga mampu memberikan stabilitas keamanan maritim, baik wilayah perairan di wilayah nasional Indonesia maupun di kawasan, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan bangsa .

“Dinamika yang perlu dicermati dalam kurun waktu 5 tahun ke depan, diantaranya pertumbuhan ekonomi yang berimpilikasi pada perkembangan militer, khususnya di wilayah Asia Pasifik. Dinamika ini sangat mempengaruhi dengan bentuk ancaman yang semakin komplek dan multinasional, berupa ancaman militer, ancaman non militer, dan ancaman hibrida yang dapat dikategorikan dalam bentuk ancaman nyata dan non nyata,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.