Tanpa Zebra Cross, Jalan Depan Kampus ULM Banjarmasin Berbahaya bagi Penyeberang

0

JALAN raya depan kampus Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, kawasan Kayutangi, dinilai sangat rawan. Apalagi, ruas Jalan Brigjen H Hasan Basry ini merupakan poros utama masuk kota dari arah Kalteng-Barito Kuala menuju Banjarmasin atau sebaliknya.

PEGIAT sejarah Banjar yang juga penulis, Ersa Fahriyanur pun memposting suara keprihatinan lewat akun facebook (FB) terhadap kondisi ruas jalan depan kampus ULM tanpa dilengkapi zebra cross.

“Mahasiswa tiap pagi harus berjuang dan adu nyali dengan ratusan sepeda motor dan mobil yang juga mau cepat mengejar waktu masuk sekolah atau kantor,” tulis Ersa Fahriyanur yang dikutip jejakrekam.com, Selasa (4/9/2018).

Ia juga menyayangkan belokan yang ada di media jalan sepanjang Jalan Brigjen H Hasan Basry justru ditutup Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin. Hal ini mengakibatkan munculnya beberapa penyeberang liar tiap hari dan harus menginjak taman media jalan milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin.

“Apakah dengan adanya zebra cross mereka lebih aman? Jelasnya lebih terlindungi secara hukum yang tertera dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Dalam pasal 131 ayat (2) disebutkan bahwa pejalan kaki berhak mendapatkan prioritas pada saat menyeberang  jalan di tempat penyeberangan,” tuturnya.

Menurut Ersa, dengan adanya zebra cross, pengendara sepeda motor atau mobil bisa lebih waspada, sadar dan berhati-hati dalam berlalu lintas. Terlebih lagi, mengutamakan para pejalan kaki yang akan menyeberang lewat zebra cross.

“Melalui Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 ini, diharapkan pemerintah setempat lebih memperhatikan permasalahan lalu lintas di jalan raya, khususnya untuk para pejalan kaki,” tegasnya.

Anggota Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) Kalselteng ini menegaskan zebra cross adalah fasilitas yang diberikan oleh pemerintah untuk masyarakat. “Makanya, segera fungsikan kembali zebra cross sebagai tempat penyeberangan untuk para pejalan kaki,” cetus Ersa.

Dalam pengamatan pria yang juga aktif di Kesultanan Banjar ini, justru pernah melihat mahasiswi mau menyeberang ke kampusnya hampir ditabrak sepeda motor. “Kasihan mahasiswi ULM dengan kondisi ruas Jalan Hasan Basry yang tak ramah bagi penyeberang dan pejalan kaki,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.