Gas Tabung Melon Makin Langka, Warga Minta Pertamina Segera Operasi Pasar

0

KABAR aka nada operasi pasar LPG tabung ukuran 3 kilogram ditunggu warga Banjarmasin. Ini menyusul di tengah harga gas tabung melon yang makin tak menentu. Bahkan, sudah berada di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp 17 ribu per tabung. Belakangan ini sudah menembus angka Rp 40 ribu di tingkat eceran.

PANTAUAN di lapangan, terutama di beberapa agen dan pangkalan LPG tabungan ukuran 3 kilogramm, belum terlihat adanya aktivitas operasi pasar, Senin (2/9/2018). Ainah, warga Jalan Teluk Tiram. Menurut dia, kabar adanya operasi pasar itu beredar seiring dengan melonjaknya harga gas melon bersubsidi untuk rumah tangga miskin itu.

“Faktanya, saya masih beli gas tiga kilogram ini seharga Rp 35 ribu. Itupun belinya bukan di kawasan Teluk Tiram, tapi saya harus mencari hingga ke Kelayan,” ucap Ainah kepada jejakrekam.com, Senin (3/9/2018)

Begitupula, Noorbainah. Warga Jalan Kuin Selatan ini mengaku heran jika pasokan gas melon bisa tak mencukupi. Apalagi, Noorbainah justru tinggal di Depo Pertamina yang menyuplai gas bersubsidi itu ke agen-agen hingga ke pangkalan.

“Kami heran mengapa bisa langka di pangkalan? Saya sudah seperti ini, seharusnya minyak tanah itu tak dicabut dulu. Kalau sudah begini, kami juga yang merasakan dampaknya,” kata Noorbainah.

Dia menceritakan terpaksa harus beli minyak tanah seharga Rp 8 ribu per liter. “Makanya, kami minta agar Pertamina segera melakukan operasi pasar. Yang dikhawatirkan di balik kelangkaan ini, justru ada oknum yang mengambil untung,” ucap Noorbainah.

Yasir, pemilik warung makan di kawasan Pasar Sudimampir 1, pun terpaksa membeli gas melon lebih mahal. Harga beli sudah Rp 35 ribu per tabung di pangkalan dan warung. “Yang susah kami. Karena gas itu sudah menjadi bahan pokok untuk keperluan memasak,” kata Yasir.

Pun, Rahimi, pemilik kios yang juga berjualan gas melon mengaku sudah hampir dua pekan terjadi kelangkaan. “Kalau saya jual gas melon tetap seharga Rp 23 ribu per tabung. Itu kalau stoknya normal,” pungkasnya.(jejakrekam)

 

Penulis Sirajuddin
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.