Budaya dan Kuliner di Tenda Indonesia Pikat Ribuan Pengunjung Embassy Festival 2018  

0

INDONESIA kembali berpartisipasi pada International Market Embassy Festival (EF), yang digelar di Lange Voorhuit Den Haag, 1 September 2018, pukul 12.00 – 20.00. Embassy Festival (EF) diselenggarakan Pemerintah Kota Den Haag, bekerjasama dengan berbagai kedutaan besar Negara asing di Den Haag. 

TAHUN 2018, EF dilaksanakan sejak 31 Agustus 2018 dengan beberapa panggung kesenian dan hiburan dan dilanjutkan dengan International Market kesesokan harinya. Acara EF ini digelar untuk mempromosikan serta merperkenalkan budaya negara  dunia kepada masyarakat Belanda. Tahun 2018, EF diselenggarakan untuk yang ke-6 kalinya, dan diikuti 63 kedutaan.

Pada EF 2018, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag yang mewakili Indonesia menampilkan kuliner khas Nusantara, nasi rames, yang terdiri atas nasi goreng dan mie goreng vegetarian, telor balado, sate ayam, acar wortel dan mentimun, serta kerupuk udang.

Di tenda Indonesia, pengunjung juga dapat menikmati jajanan khas Indonesia, seperti lumpia, dadar gulung, pastel, dan es cendol. Selain kuliner, Indonesia juga menampilkan seni bela diri tradisional Pencak Silat oleh kelompok Merpati Putih di panggung Creative Arena.

Lokasi tenda Indonesia sangat strategis, karena berdekatan dengan Creative Arena, yang menampilkan tarian, musik, dan kebudayaan tradisional berbagai negara, dan selalu dipadati pengunjung. Tenda Indonesia terletak dalam satu area dengan tenda negara-negara ASEAN lainnya, yakni Filipina, Malaysia, Thailand dan Vietnam, yang dinamakan ASEAN Zone.

Penempatan tenda-tenda ini ditujukan untuk mempromosikan ASEAN kepada masyarakat di kawasan Eropa. Selain kuliner dan seni, Indonesia juga mempromosikan pariwisata dengan membagikan brosur kuliner dan pariwisata, serta membuka photo booth dengan latar belakang Pantai Pink di Lombok. Para pengunjung dapat berfoto dengan frame Instagram KBRI Den Haag, dan mengunggah foto tersebut pada akun instagram mereka dengan mengikuti persyaratan. Foto paling menarik dan mendapat like terbanyak akan mendapatkan hadiah.

Penyelenggaraan EF 2018 berlangsung lancar dan sukses, dengan total jumlah pengunjung selama penyelenggaraan sekitar 50.000 orang. Tak hanya arena EF secara keseluruhan, tenda Indonesia pun dipadati pengunjung tanpa henti. Makanan dan minuman yang disajikan ludes, sebelum acara selesi. Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, turut menyambut para tamu yang mampir untuk makan dan minum, serta berfoto di tenda Indonesia.

“Indonesia memiliki keragaman budaya serta kuliner yang penuh cita rasa, sehingga para pengunjung merasa harus datang ke booth Indonesia,” katanya. Pernyataan Duta Besar Wesaka Puja memang tidak dilebih-lebihkan. Daniel Duprez, warga Amerika Serikat yang sedang berlibur ke Belanda, dan datang ke EF 2018, menyatakan hal serupa.

“Tenda Indonesia sangat menarik perhatian saya,” katanya “Saya ingin berfoto dengan latar belakang Pantai Pink.” Keinginan itu muncul, karena pada 2016, Daniel bersama teman-temannya pernah berkunjung ke Pantai Pink. Meski Lombok baru diguncang gempa bertubi-tubi, Daniel tetap ingin berkunjung ke pulau yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat itu. “Lombok sangat indah, saya ingin ke sana lagi,” ia menambahkan.

Di tenda Indonesia, Daniel memesan es cendol. “Waktu di Indonesia saya gagal menemukan cendol,” katanya, sambil tertawa. “Akhirnya ketemu juga di sini. Wow, senangnya,” lanjut Daniel.

Tak hanya minum es cendol, Daniel juga menyempatkan diri menonton pertunjukan Pencak Silat Merpati Putih di Creative Arena. “Menarik sekali, saya jadi ingin berlatih pencak silat, karena saya memang penyuka ilmu bela diri. Waktu SMA, saya pernah mengikuti latihan karate,” kata Daniel bersemangat.

Tenda Indonesia juga meninggalkan kesan tersendiri bagi Pieter Milane, warga Kota Den Haag. Perhatiannya terfokus pada payung Bali berwarna merah menyala, yang dipasang untuk menaungi meja brosur pariwisata Indonesia. “Payung itu membuat saya merasa sedang berada di Bali. Saya sangat merindukan Bali,” katanya. “Saya berharap bisa berlibur lagi ke Bali.”

Sementara itu Natasha Hanby dari Ukraina, yang sedang berlibur di Belanda, mengatakan, “Saya sengaja datang ke booth Indonesia, karena selain ingin mencicipi makanan Indonesia, saya juga berencana liburan ke Indonesia tahun depan,” kata perempuan muda, yang belum pernah ke Indonesia ini. “Ada saran?” tanyanya. Natasha lalu menyatakan keinginannya untuk mengikuti demo memasak, membuat martabak asin, yang diperagakan oleh anggota Dharma Wanita Persatuan KBRI Den Haag.(jejakrekam)

Penulis Rilis
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.