9 Hari 9 Malam Syukuri Panen Raya, Dayak Paramasan Gelar Aruh Ganal

0

UNGKAPAN syukur kepada Sang Pencipta, bisa berbagai cara. Bagi masyarakat adat Dayak Paramasan di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, wujud syukur atas panen yang melimpah ditandai dengan Aruh Ganal.

SEPERTI digelar Babalai Adat Induk Dayak Desa Paramasan Bawah, Kecamatan Paramasan, Kabupaten Banjar. Masyarakat adat Dayak Paramasan  menggelar Aruh Ganal, dengan dihadiri para pemuka adat, damang serta tamu dari pemerintah daerah, kepolisian dan TNI setempat.

“Upacara adat tersebut digelar sebagai wujud syukur masyarakat adat Dayak Paramasan, atas hasil panen yang melimpah,” ucap Kepala Desa Paramasan Bawah, Suwardi yang juga tokoh adat Dayak Paramasan kepada wartawan, Sabtu (1/9/2018).

Beragam prosesi digelar, seperti tarian Babangsai yang dimainkan beberapa pemuda dan pemudi Dayak Paramasan. Setelah itu, disuguhkan tari Babalian yang diikuti warga Dayak Paramasan. Mereka menari sambil mengelilingi langgat atau semacam tugu yang dihiasi dengan janur dan diiringi musik gendang dan sarunai.

Menurut Suwardi, acara di Babalai Adat Induk Dayak ini merupakan rangkaian upacara syukuran warganya. Sebelumnya telah dilaksanakan upacara Bapalas dan Babalai Kambang. Upacara adat di Babalai Adat Dayak ini dilaksanakan selama sembilan hari sembilan malam sejak 27 Agustus 2018.

“Upacara adat Dayak ini kami laksanakan tiga kali dalam setahun.  Pertama adalah Bapalas yakni saat tanaman padi yang berumur tiga bulan atau tingginya mencapai 10 sampai 15 centimeter. Ini sebagai tanda syukur kepada Tuhan, karena tanaman kami tidak terkena penyakit,” tuturnya.

Sedangkan upacara adat Babalai Kambang dilaksanakan warga Dayak Paramasan, ketika tanaman padi sudah mulai dipanen hingga belum habis dipanen.

Damang Adat Banjar Umung menambahkan, kegiatan Aruh Ganal di Babalai Adat ini sudah dilakukan turun-temurun sejak nenek moyang hingga sekarang. Tujuannya, sebagai ungkapan syukur, sekaligus meminta berkah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan para leluhur agar terhindar dari musibah.

Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banjar, Yuana Karta Abidin yang juga hadir pada Aruh Ganal Adat Dayak Paramasan mengatakan, warga di Paramasan merupakan salah satu daerah di Kabupaten Banjar yang masih sangat kental menjunjung tinggi adat istiadat daerah.

Aruh Ganal, diakui Yuana Karta Abidin, juga berpotensi terus menjalin kebersamaan, persatuan dan kesatuan termasuk untuk menjadi salah satu daya tarik sektor pariwisata.

“Ada tiga komponen utama dalam kesuksesan sebuah pembangunan, yaitu adanya pemerintah sebagai pembuat perencanaan dan pembuat kebijakan pembangunan. Kemudian, berkembangnya sektor usaha dari swasta dan yang ketiga adalah para alim ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat,” tuturnya.

Menurut Yuana, potensi Kecamatan Paramasan, sebagai salah satu destinasi wisata adat serta wisata alam, sangat potensial untuk dikembangkan. “Di sini alamnya masih asri dengan ari terjun serta budaya yang menarik,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Syahminan
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.