Belum Ada Direktur Utama Definitif, Pejabat Bank Kalsel Rangkap Jabatan

0

USAI posisi Direktur Utama Bank Kalsel lowong, pasca tak lolosnya Doddy Setyanoko dari uji kepatutan dan kelayakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Otomatis, kursi pemimpin tertinggi bank plat merah milik Pemprov Kalimantan Selatan dan 13 kabupaten/kota, masih dipegang pelaksana tugas.

SEMBARI menunggu hasil fit and proper test dari OJK, hingga kini posisi Plt Direktur Utama Bank Kalsel terpaksa dirangkap Gusti Agus Permana yang merupakan Direktur Operasional. Sedangkan, Rudi Syahriansyah menempati posisi sebagai Direktur Bisnis Bank Kalsel dan Direktur Kepatuhan dipegang IGK Prasetya.

Untuk  penilaian calon direktur utama dan direksi lainnya, OJK memiliki standar baku. Ada tiga poin yang dilakukan lembaga independen negara menggantikan peran Bapepam-LK dan Bank Indonesia dalam pengaturan dan pengawasan bank ini.

Yakni, penelitian integritas direksi perbankan apakah tak terlibat kasus hukum atau tidak. Kemudian,  OJK juga menilai reputasi keuangan pimpinan bank dalam mendorong kemampuannya meningkatkan usaha perbankan sesuai rencana bisnis bank. Sedangkan, kompetensi dalam penilaian OJK adalah pejabat yang ditunjuk dalam RUPS harus mendapat rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN).

Selama ini, versi OJK, kebanyakan pihak perbankan dalam pergantian direksi selalu mementingkan hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) sebagai keputusan tertinggi. Padahal, harus mendapat rekomendasi KRN sebagai dasar rotasi pucuk pimpinan perbankan.

Pemimpin Bidang Sekretaris Perusahaan Bank Kalsel Izhar pun mengakui ada dua gelombang pengiriman calon direktur utama dan direksi lainnya ke OJK. Pada gelombang pertama, tercantum nama Doddy  Satyantoko dan Widya Rumaha, namun tak lolos uji kepatutan dan kelayakan.

“Baru dalam gelombang kedua ini, masuk nama Agus Permana dan Rudi Syahriansyah. Sedangkan, untuk nama Agus Syabarudin dan Anwari, baru diusulkan kemudian. Untuk posisi pengusulan nama direktur utama belum diproses dan hanya mengusulkan direksi lain di Bank Kalsel,” papar Izhar kepada jejakrekam.com, belum lama tadi.

Bukankah pengusulan nama dirut Bank Kalsel hanya satu kali ke OJK? Izhar mengiyakan. Sekadar mengingatkan, kandidat Direktur Utama Bank Kalsel pada gelombang pertama yang diseleksi OJK adalah  Doddy Setyantoko  dan Direktur Kepatuhan, Widya Rumaja,  namun keduanya tak lolos.

Disusul gelombang kedua, Bank Kalsel  mengirim enam nama. Dari enam nama itu, diplot dua nama untuk posisi calon direktur  utama Bank Kalsel, yakni Agus Syabarudin dan Anwari yang merangkap Direktur Utama Unit Usaha Syariah.

Sementara, empat orang lain yakni  Rudi Syahrinsyah dan Muhammad Rizhar untuk posisi calon direktur bisnis. Sementara, Gusti Agus Permana dan Fahcrudin bersaing di posisi direktur operasional.

Hingga hasilnya didapat dari OJK. Pada 8 Mei 2018, Gubernur Sahbirin Noor melantik Direktur Operasional Bank Kalsel  Gusti Agus Permana dan Direktur Bisnis Rudi Syahrinsyah. Sedangkan, posisi direktur utama masih dalam proses penjaringan atau seleksi di OJK. Agar tak lowong, posisi Plt Direktur Utama Bank Kalsel dipegang Gusti Agus Permana.(jejakrekam)

 

Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.