Jembatan Barito Makin Memprihatinkan, Empat Tahun Terakhir Tak Ada Pemeliharaan

0

PRIHATIN dengan kondisi Jembatan Barito yang menjadi akses penghubung Kalimantan Selatan dan Kalimantan Selatan di poros Trans Kalimantan, Laskar Putra-Putri Sungai Barito pun mengadu ke Ombudsman Perwakilan Kalsel. Jembatan yang diresmikan Presiden Soeharto pada 24 April 1997 itu, makin tak nyaman.

KETUA Umum Laskar Putra-Putri Sungai Barito, Lukman Kalua mengungkapkan saat ini kondisi Jembatan Barito terus memprihatinkan. Selain kondisi jembatan yang terkesan tanpa perawatan juga beberapa bagian jembatan mengalami kerusakan, sehingga membahayakan pengguna jalan.

“Memang secara administrasi, Jembatan Barito masuk wilayah Kabupaten Barito Kuala. Hanya berjarak 15 kilometer dari Banjarmasin. Padahal, jembatan dengan bentang 1.082 meter yang melintas di Sungai Barito selepas 800 meter dan Pulau Bakut selebar 200 meter, menjadi ikon wisata Kalsel,” ucap Lukman Kalua kepada jejakrekam.com, Jumat (31/8/2018).

Menurut dia, dalam empat tahun terakhir ini, belum ada perbaikan dari instansi terkait untuk jembatan dengan bentang utama 902 meter dan jembatan pendekat 180 meter dan lebar 10,37 meter. “Akibat tak ada pemeliharaan dan perbaikan, terjadi kerusakan dari beton naik jembatan yang mengalami keretakan atau ambles. Sebagian besi penyambung jalan hampir putus,” kata warga Anjir Muara ini.

Lukman juga menyebut tidak terawatnya Jembatan Barito bisa terlihat dari besi penyangga yang kusam dan berkarat. Bahkan, pada penyangga dan dinding, cat yang sudah terkelupas. Belum lagi, baut atas dan bawah yang mulai renggang, tidak dilakukan pengencangan.

“Kondisi Jembatan Barito makin diperparah dengan sampah berserakan sepanjang jembatan,” ucap Lukman yang juga pengacara muda tergabung di Borneo Law Firm (BLF) ini.

Masih menurut dia, Jembatan Barito juga tak dilengkapi rambu-rambu seingga rawan kecelakaan. Ditambah, tak ada petugas keamanan serta nyaris tak ada perawatan hingga akhirnya ditumbuhi ilalang dan semak belukar. “Di kawasan wisata Jembatan Barito juga marak para tukang parkir liar,” kata Lukman.

Ia mengungkapkan di malam hari, karena tak ada penerangan jalan sehingga rawan kecelakaan, kejahatan serta dijadikan tempat mesum atau hal-hal negatif lainnya.

Dengan kondisi ini, Lukman mengaku miris karena posisi Jembatan Barito menjadi salah satu ikon pariwisata Kalsel. “Kami yakin di instansi terkait pasti tiap tahun ada anggaran biaya pemeliharaan. Jika kondisi semacam ini dibiarkan tanpa ada perhatian khusus, Jembatan Barito yang jadi kebanggaan bisa saja terancam ambruk, seperti kejadian jembatan lain di daerah lain,” pungkas Lukman.(jejakrekam)

 

Penulis Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.