Bupati Banjar Anggap Pengungsi Lombok Layaknya Warga Sendiri

0

BUPATI Banjar H Khalilurrahman menganggap para pengungsi asal Lombok, Timur Nusa Tenggara Barat (NTB), yang saat ini mengungsi di Desa Sungai Batang Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar, layaknya warga sendiri. Pasalnya, beberapa di antara pengungsi tersebut sebelumnya pernah bermukim di Kabupaten Banjar.

WAJAR, jika kemudian bupati yang akrab disapa Guru Khalil ini meminta jajarannya untuk senantiasa membantu segala kebutuhan para pengungsi selama berada di Kabupaten Banjar.

“Daerah ini memang tempat transmigrasi warga asal Lombok dan dahulu mereka sempat tinggal di sini,” ujar H Khalilurrahman, saat mengunjungi dan memberikan bantuan kepada para pengungsi asal Lombok Timur, di Desa Sungai Batang, Kecamatan Martapura Barat, Rabu (29/8/2018).

Guru Khalil mengungkapkan  saat ini warga Lombok sedang mengalami kesusahan akibat musibah gempa bumi yang terjadi secara beruntun. Mereka kemudian mengungsi ke berbagai daerah dan sebagian ada yang ke Kabupaten Banjar, ke tempat saudara mereka.

“Jangan anggap mereka pengungsi, tapi anggap sebagai warga kita sendiri yang saat ini memerlukan bantuan,” cetus mantan pengasuh Ponpes Darussalam Martapura ini.

Hingga kini, sebanyak 40 warga asal Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur, NTBt mengungsi ke Desa Sungai Batang Kecamatan Martapura Barat. Para pengungsi yang terpaksa meninggalkan kampung halaman didera gempa beruntun. Mereka datang dalam dua gelombang menumpang pesawat terbang. Kini, mereka ditampung di tiga buah rumah.

Para pengungsi ini terdiri dari 13 kepala keluarga dengan  22 orang dewasa,  14 anak–anak dan empat balita. Kebanyakan adalah perempuan. Rumah mereka di Lombok Timur kini sudah ambruk dan terpaksa mengungsi ke tenda-tenda darurat serta pasar yang masih berdiri.

“Kami merupakan satu keluarga besar yang sama mengalami musibah gempa. Kami terpaksa mengungsi ke sini, karena rumah kami sudah roboh semua,” terang Rehani (54 tahun), salah seorang pengungsi asal Lombok Timur usai menerima bantuan dari Bupati Banjar.

Menurut Rehani, masih ada beberapa sanak saudara mereka yang masih tinggal di tenda-tenda darurat di Lombok Timur dan akan segera turut mengungsi ke Kalimantan Selatan, menyusul dirinya.

“Alhamdulillah di sini, kami mendapat perhatian baik dari pemerintah dan masyarakat. Kami sangat berterima kasih kepada Pak Bupati serta semuanya,” ucapnya, lirih.

Sedangkan Nurdin (56 tahun) pengungsi lainnya menuturkan bahwa keputusan untuk mengungsi ke Kalimantan Selatan karena anggota keluarganya trauma dengan kejadian gempa yang susul-menyusul.

Saat gempa pertama terjadi, Nurdin bersama warga lainnya mengungsi ke bukit di desa tetangga. Mereka tinggal di tenda selama delapan hari. Setelah dirasa aman, mereka pun kembali ke rumah masing-masing.

“Tapi ternyata kembali terjadi gempa, dan kami kembali mengungsi. Syukur kami masih punya keluarga di Kalimantan Selatan,” jelasnya.

Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Banjar, Wasis Nugaraha menjelaskan bantuan yang diberikan ada dalam bentuk uang tunai ada yang berbentuk barang kebutuhan. Hari ini, terang dia,  ada bantuan dari masyarakat dan ada dari Pemerintah Kabupaten Banjar. Bantuan berupa uang, pakaian, bahan makanan, alas tidur dan lainnya.

“Menangani para warga Lombok yang sekarang ada di tempat kita, kami akan selalu berkoordinasi antar instansi dan aparat lainnya, guna memberikan pelayanan dan kemudahan bagi mereka hingga kondisi kembali normal,” tandas Wasis.(jejakrekam)

Penulis Syahminan
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.