Mempromosikan Kawasan Kahung sebagai Potensi Wisata Alam Andalan Kalsel

0

MEDIO 1980-an, kawasan Kahung, Aranio, Kabupaten Banjar, merupakan surganya pencari rotan dan kayu.

SEKARANG, setelah lebih dari tiga dasawarsa, kawasan Kahung dijadikan Pemprov Kalsel sebagai salah satu kawasan destinasi wisata alam Banua.

Kehidupan alami masyarakat Desa Belangian, menjadi salah satu pintu masuk ke kawasan Kahung. Warga desa ini sekitar 300 jiwa, yang sebagian besar mata pencahariannya adalah bertani.

Di kawasan Kahung sendiri, ada beberapa titik destinasi yang bisa dikunjungi, seperti Lembah Kahung, Air Terjun Cemara, dan puncak Gunung Kahung, yang ketinggiannya sekitar 1.246 mdpl.

Terkait upaya mempromosikan kawasan Kahung sebagai objek wisata andalan, Dinas Kehutanan Kalsel menggelar Pendakian Merah Putih 2018 Puncak Kahung.

Kegiatan ini diikuti perwakilan berbagai instansi pemerintahan di lingkungan Pemprov Kalsel, Komunitas Jurnalis Pena Hijau Indonesia, mahasiswa, pelajar, dan masyarakat umum, dengan jumlah peserta sekitar 120 orang.

Kadishut Kalsel Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan, kegiatan pendakian ini dalam rangka membangkitkan semangat juang.

“Yang terpenting adalah untuk mempromosikan wisata kawasan Kahung kepada masyarakat luas,” katanya di sela-sela pendakian menuju puncak Gunung Kahung guna menancapkan bendera Merah Putih dan pemasangan prasasti, Kamis (16/8/2018).

Tahun 2018 ini, bebernya, Pemprov Kalsel menganggarkan dana lebih dari Rp 4 miliar untuk pengembangan kawasan Kahung, seperti pembangunan jalur tracking, pembangunan dermaga Desa Belangian, shelter, dan pos jaga.

“Untuk tahun 2019 nanti, juga dianggarkan miliar rupiah untuk pengembangan, promosi, dan pembangunan infrastruktur di kawasan Kahung,” ujarnya.

Selain pendanaan, pihaknya juga melibatkan masyarakat yang tinggal di kawasan Kahung, misalnya untuk menjadi mitra polisi hutan, dan membentuk kelompok sadar wisata (pokdarwis).

Diungkapkannya, hutan dan sungai di kawasan Kahung menjadi potensi alam yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata andalan Kalsel.

Terkait aktivitas tambang liar yang sempat mengotori kawasan Kahung, Hanif mengakui pihaknya belum bisa menangkap pelakunya.

“Beberapa kali dirazia, pelakunya selalu bisa melarikan diri. Tapi dalam beberapa waktu terakhir, petugas sudah tiga kali membakar peralatan tambang milik mereka,” bebernya.

Sebelumnya, Sekdaprov Kalsel Abdul Haris Makkie mengungkapkan, bukan hanya memulihkan lahan kritis, revolusi hijau yang dicanangkan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor juga memperkenalkan potensi wisata alam yang ada di Kalsel.(jejakrekam)

Penulis Andi Oktaviani
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.